REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto meresmikan terbentuknya Kementerian Haji dan Umrah dengan melantik KH Muhammad Irfan Yusuf (Gus Irfan) sebagai menteri dan Dahnil Anzar Simanjuntak sebagai wakil menteri di Istana Negara, Jakarta, Senin (8/9/2025). Indonesia pun menjadi satu-satunya negara di luar Arab Saudi yang memiliki kementerian khusus urusan haji dan umrah.
Ketua Umum DPP Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI), Firman M Nur menyambut penuh syukur dan bangga atas kebijakan bersejarah ini. Ia menyebut langkah Presiden Prabowo sebagai wujud keberpihakan negara terhadap jamaah haji dan umrah sekaligus pelaku usaha resmi di bidang penyelenggaraan ibadah.
“Apresiasi setinggi-tingginya kepada pemerintahan di bawah Presiden Prabowo Subianto yang resmi membentuk Kementerian Haji dan Umrah. Ini menjadi satu-satunya di dunia, selain Arab Saudi,” ujar Firman dalam keterangannya resminya di Jakarta, Senin (8/9/2025).
Kementerian Haji dan Umrah, kata Firman, lahir sebagai jawaban atas tantangan masa kini dan masa depan. Sudah sejak lama, Amphuri menginisiasi lahirnya Kementerian Haji dan Umrah sehingga menaruh harapan besar.
“AMPHURI sudah lama merindukan kehadiran Menteri Haji dan Umrah. Kami beberapa kali menyampaikan harapan ini secara terbuka saat Presiden menyusun kabinet. Alhamdulillah, hari ini terwujud. Kami apresiasi Presiden Prabowo yang telah mencatat sejarah baru,” ucap Firman.
Menurut Firman, kehadiran Kementerian Haji dan Umrah akan memperkuat kelembagaan, menghadirkan tata kelola yang lebih profesional, serta memberikan perlindungan maksimal kepada jamaah. Selain itu, keberadaannya juga diyakini dapat memperkuat diplomasi Indonesia dengan Arab Saudi.
“Selama ini, hubungan diplomasi sering tidak setara. Di Arab Saudi, sudah ada Menteri Haji dan Umrah, sementara kita hanya setingkat direktorat. Dengan kementerian ini, posisi kita akan lebih sejajar,” kata dia.
Ia menambahkan, kementerian baru ini diharapkan mampu menghadirkan penyelenggaraan haji dan umrah yang berkeadaban serta mendorong pemberdayaan industri perjalanan ibadah nasional, selaras dengan berbagai inovasi dan modernisasi yang dijalankan Pemerintah Arab Saudi.