Senin 08 Sep 2025 14:50 WIB

Ustaz Bachtiar Nasir Tiba di Tunisia, Dampingi Global Peace Convoy Menuju Gaza

Tim dari Indonesia ini turut dalam konvoi laut Global Sumud Flotilla.

Ustaz Bachtiar Nasir (UBN) di Tunis, Tunisia, turut menyampaikan dukungan untuk tim Global Peace Convoy Indonesia yang akan ikut berupaya menembus blokade Israel di Jalur Gaza, Palestina, Senin (8/9/2025).
Foto: ist
Ustaz Bachtiar Nasir (UBN) di Tunis, Tunisia, turut menyampaikan dukungan untuk tim Global Peace Convoy Indonesia yang akan ikut berupaya menembus blokade Israel di Jalur Gaza, Palestina, Senin (8/9/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS -- Ulama nasional Ustaz Bachtiar Nasir (UBN) tiba di Tunis, Tunisia, pada Ahad (7/9/2025). Kehadiran UBN, sapaan akrabnya, mendampingi dan sekaligus melepas keberangkatan Global Peace Convoy Indonesia (GPCI) yang akan menembus blokade Jalur Gaza, Palestina, bersama dengan pelbagai delegasi internasional.

Dari Jakarta, UBN berangkat pada Sabtu (6/9/2025) malam dan mendarat di Bandara Tunis Carthage pada pukul 09.00 waktu setempat dengan menggunakan maskapai Turkish Airlines. Setibanya di Tunisia, ia disambut oleh tim Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) serta sejumlah relawan Indonesia.

Baca Juga

Delegasi Indonesia yang hadir di Tunisia berjumlah 67 orang. Sebanyak 33 orang di antaranya akan ikut berlayar menuju Jalur Gaza. Mereka bergabung dalam Global Sumud Flotilla yang menyiapkan 65 unit kapal dari berbagai negara. Perinciannya, sebanyak 24 unit dari Spanyol, 21 unit dari Tunisia, 18 unit dari Italia, dan dua unit dari Yunani. Beberapa kapal tambahan diketahui masih dalam proses pembelian.

Rencana keberangkatan konvoi sempat tertunda akibat cuaca buruk di Spanyol. Namun, menurut UBN, penundaan itu membawa berkah tersendiri.

“Penundaan ini memberi kesempatan untuk menambah jumlah kapal,” ujar UBN, dikutip Republika dari pernyataan tertulis, Senin (8/9/2025).

Sejak akhir Agustus 2025, relawan Indonesia telah lebih dulu tiba di Tunisia untuk menyiapkan keberangkatan. Nantinya, armada yang berangkat dari Tunisia akan bergabung dengan rombongan lain dari Barcelona, Spanyol, untuk kemudian bersama-sama berlayar menuju Gaza, menembus blokade militer zionis.

KBRI turut memantau

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mengungkapkan, pihaknya akan memantau keikutsertaan Indonesia Global Peace Convoy (IGPC) dalam Global Sumud Flotilla. Delegasi para relawan RI ini bertujuan menembus blokade Israel di Jalur Gaza via jalur laut. Ada 30 warga negara Indonesia (WNI) yang berpartisipasi dalam misi kemanusiaan tersebut.

Juru Bicara Kemlu RI, Vahd Nabyl A. Mulachela, menjelaskan, pihaknya telah menerima informasi dari IGPC tentang keikutsertaan mereka dalam Global Sumud Flotilla. Berdasarkan informasi yang diperoleh Kemlu RI, IGPC akan memulai pelayaran dari Tunisia ke Jalur Gaza pada 10 September 2025.

"Pemerintah telah berkomunikasi dengan pihak IGPC mengenai misi tersebut, dan melalui KBRI Tunis, pemerintah telah menyediakan fasilitasi selama mereka berada di Tunisia dan menyampaikan mengenai gambaran risiko yang mungkin akan dihadapi ketika mereka berada di wilayah Gaza," kata Vahd.

Dia menambahkan, pemerintah akan memantau pelayaran IGPC dalam Global Sumud Flotilla. "Pemerintah juga telah meminta KBRI Kairo dan KBRI Roma yang merangkap wilayah Siprus untuk terus memonitor flotilla tersebut," ujarnya.

"Pemerintah Indonesia secara konsisten mendukung perjuangan bangsa Palestina sesuai dengan hukum dan aturan internasional," tambah Vahd.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement