REPUBLIKA.CO.ID,TEL AVIV— Pemerintah Israel secara serius mendiskusikan pencaplokan beberapa wilayah Tepi Barat sebagai respons atas keinginan negara-negara Barat untuk mengakui negara Palestina, demikian dilaporkan situs berita AS Axios pada Ahad (31/8/2025) dengan mengutip beberapa sumber.
Axios mengutip tiga sumber Israel, Amerika dan Eropa yang menyebut Menteri Luar Negeri dan Urusan Strategis Israel Gideon Sa'ar dan Ron Dermer mengatakan kepada rekan-rekan mereka di beberapa negara Eropa bahwa Israel akan mencaplok beberapa wilayah Tepi Barat jika negara Palestina diakui.
Sebuah sumber di Eropa mengatakan kepada situs web tersebut bahwa Dremer mengatakan kepada Anne-Claire LeGondre, Penasihat Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk urusan Timur Tengah, bahwa Israel akan mencaplok Area C, yang merupakan sekitar 60 persen dari Tepi Barat.
Sumber-sumber tersebut mengatakan bahwa langkah Israel tersebut akan bergantung pada sikap Presiden AS Donald Trump mengenai aneksasi.
Axios juga mengutip Duta Besar AS untuk Israel, Mike Huckabee, yang mengatakan bahwa pemerintahan Trump belum mengambil sikap terhadap aneksasi Israel atas beberapa bagian Tepi Barat.
Huckabee mengatakan bahwa apa yang direncanakan oleh pihak Eropa mulai membuat semakin banyak orang Israel yang mengatakan bahwa mungkin mereka harus mulai berbicara tentang pencaplokan wilayah Tepi Barat.
Dia menambahkan bahwa dia tidak tahu ukuran potensi aneksasi, dan berbicara tentang kurangnya konsensus tentang masalah ini dalam pemerintahan Benjamin Netanyahu.
Axios melaporkan bahwa Dewan Keamanan Israel dijadwalkan untuk membahas masalah ini pada Ahad, dengan memperhatikan tekanan yang diberikan oleh mitra koalisi Netanyahu untuk menerapkan skema aneksasi.
