REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Gaza kembali berduka. Anas Al-Sharif, jurnalis muda yang selama ini menjadi suara lantang penderitaan rakyat Palestina, gugur syahid bersama empat rekannya di Kota Gaza, Palestina, Senin (11/8/2025) sekitar pukul 04.30 WIB. Bagi dunia, ia adalah wajah dan suara yang tak pernah lelah menyiarkan kebenaran.
Namun, bagi para relawan MER-C Indonesia yang pernah bersua dengannya, Anas adalah lebih dari sekadar jurnalis, almarhum adalah saudara seperjuangan.
Relawan MER-C yang tergabung dalam Tim EMT ke-8 MER-C, Indah Meliya Sari turut berbela sungkawa atas syahidnya Anas Al-Sharif.
Selama perbincangan, suara Indah terbata-bata, riuh rendah, hanyut dalam kedukaan tak terlukiskan. Ia terpukul, kehilangan sahabat serta saudara di bumi nun jauh di sana.
"Sangat sedih sekali karena pernah berinteraksi pada saat kami di dalam di Gaza bersama beliau," ujar Indah kepada Republika.co.id, Senin (11/8/2025).
Ia mengingat betul pertemuan pertamanya dengan Anas. Itu terjadi pada 22 Maret 2025 di Rumah Sakit Indonesia (RSI) Gaza Utara. Saat itu, Anas tengah meliput korban luka dan syahid akibat bom Israel.
“Saya bertemu dengan almarhum Anas itu di Gaza Utara hanya tiga kali, tetapi kesan pertama saya pada saat tim menyapa beliau di RS Indonesia, yang saya lihat pada wajah beliau itu adalah kekuatan," kata Indah.
Pada saat bertemu Anas, ia juga merasakan kehangatan dan keramahan yang terpancar khas dari senyum almarhum. Ia mengenang bagaimana Anas menyapa dan mengucapkan terima kasih kepada Indonesia.
“Beliau itu berkata kepada kami terima kasih Indonesia, khususnya MER-C yang terus membersamai warga Gaza, dan Rumah Sakit Indonesia adalah bukti cinta masyarakat Indonesia kepada masyarakat Gaza," katanya.
Meski hanya bertemu tiga kali, Indah merasakan kehilangan yang mendalam. "Cukup sedih rasanya kehilangan beliau orang garda terdepan yang selalu menyuarakan apa yang terjadi saat ini di Gaza," ujarnya.
Ia yakin Allah pasti akan menempatkan almarhum di surga-Nya, karena sampai akhir nafasnya Anas masih berdiri untuk menyuarakan kepada dunia tentang kesakitan dan kelaparan yang terjadi di Gaza.
Lihat postingan ini di Instagram