REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pejuang dari Brigade Al Qassam dan aparat dari Kementerian Dalam Negeri Gaza mengeksekusi pencuri bantuan yang dituduh bekerja sama dengan Israel. Al Qassam menegaskan, hal tersebut merupakan bagian dari kampanye untuk melawan geng-geng terorganisir yang dituduh menjarah konvoi kemanusiaan di bawah perlindungan pendudukan.
Pada Ahad (10/8/2025), platform media sosial menyebarkan rekaman yang menunjukkan anggota Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata gerakan Perlawanan Palestina Hamas, membakar mobil milik seorang tersangka pencuri bantuan di lingkungan Sheikh Radwan, Kota Gaza.
Video tersebut juga menunjukkan para pejuang Qassam mengumumkan eksekusi lapangan terhadap pencuri bantuan, di tengah kerumunan warga yang bersorak.
مقاتلو كتائب الشهيد عز الدين #القسام بالتعاون مع #وحدة_سهم يقومون بتحييد مجموعة لصوص وقطاع طرق بغية ضبط الأمن وتحقيق عدالة توزيع المساعدات والبضائع، ويتوعدون البقية وسط حالة فرح عارم من المواطنين#غزه_تموت_جوعاً #غزة_الفاضحة #غزه_تقتل_جوعاً #كتائب_القسام pic.twitter.com/sfrdgHohln
— عبدالمنعم بن راشد السعيدي (@a_saidi1973) August 10, 2025
Media Palestina melaporkan, anggota Qassam, yang bekerja sama dengan Unit Kementerian Dalam Negeri Gaza, "melumpuhkan sekelompok pencuri dan bandit" yang dituduh bekerja sama dengan pendudukan Israel dan mencuri bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan.
Menurut laporan itu, upaya pembakaran mobil itu bertujuan untuk menjaga keamanan dan memastikan distribusi bantuan dan barang yang adil, lapor Palestine Chronicle yang dikutip Republika di Jakarta.
Hal tersebut bukan operasi pertama. Pada November 2024, Kementerian Dalam Negeri Gaza mengatakan, lebih dari 20 orang yang diidentifikasi sebagai anggota geng pencuri truk bantuan—yang diduga beroperasi di bawah perlindungan tentara Israel—tewas dalam kampanye keamanan yang dilakukan oleh pasukan polisi dan komite suku.