REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan pentingnya peran Himpunan Seni Budaya Islam (HSBI) dalam mengangkat ekspresi budaya Islam sebagai bagian integral dari kekayaan budaya nasional.
Menbud Fadli Zon dalam keterangan resmi di Jakarta, Ahad (10/8/2025), mengapresiasi HSBI, yang kini memasuki usia 69 tahun. HSBI dinilai telah berperan sebagai organisasi Islam untuk berdakwah melalui berbagai bentuk seni mulai tari, musik, sastra, lukis, hingga teknologi informasi.
“Ini membuktikan bahwa HSBI secara konsisten membangun peradaban yang bermartabat melalui bahasa, sastra, seni, arsitektur, dan musik yang Islami. HSBI menjadi penjaga nilai-nilai Islami dalam ekspresi budaya, memastikan seni dan tradisi tetap selaras dengan ajaran syariat,” ujar Fadli Zon.
Fadli Zon menuturkan seni dan budaya adalah cermin peradaban suatu bangsa. Dalam perspektif Islam, seni bukan sekadar hiburan, tetapi juga sarana dakwah, penguat akhlak, dan pengikat persaudaraan.
Indonesia sebagai negara yang majemuk memiliki kekayaan budaya yang luar biasa, termasuk warisan seni bernuansa Islami yang telah tumbuh dan berkembang sejak berabad-abad lalu. Menbud juga menekankan bahwa kebudayaan Islam di Indonesia berkembang secara damai dan akomodatif, dengan akulturasi yang kuat terhadap budaya lokal.
“Islam di Indonesia masuk melalui jalur damai melalui perdagangan, seni, sastra, dan musik. Proses akulturasi ini menjadi kekuatan utama ekspresi budaya Islam di Indonesia,” Fadli Zon menjelaskan.
Menbud Fadli mengajak agar seni dijadikan bahasa universal yang mampu mempersatukan umat dan bangsa serta menjadi media dakwah yang menyentuh hati.
Pemerintah melalui Kementerian Kebudayaan mendukung penuh upaya pelestarian dan pengembangan seni budaya Islam, termasuk program pembinaan, pelatihan, dan promosi karya para seniman.
Sinergi antara pemerintah, organisasi masyarakat, dan para pelaku seni adalah kunci untuk memastikan seni budaya Islam terus hidup, berkembang, dan memberi manfaat bagi masyarakat luas.