REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sebanyak 50 ribu lebih jamaah tarekat dari berbagai kota di Indonesia menghadiri acara Zikir Kebangsaan dan Ikrar Bela Negara yang digelar Jamiyah Ahlith Thariqah Al Mutabarah Ahlussunnah Wal Jamaah (JATMA Aswaja) pimpinan Habib Luthfi Ali bin Yahya di Masjid Istiqlal Jakarta Ahad (10/8/2025) malam.
Mereka tampak memenuhi ruang utama Masjid Istiqlal, berdoa dan menunjukkan rasa syukur atas usia Republik Indonesia yang telah mencapai 80 tahun. Suasana malam di masjid ini pun berubah menjadi lautan dzikir dan shalawat.
Acara ini juga dihadiri para habib dan ulama, serta tokoh lintas agama dari Kristen, Katolik, Hindu Buddha, dan Konghuchu. Hadir pula sejumlah menteri pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, seperti Menteri Agama RI Prof Nasaruddin, Nusron Wahid, Zulkifli Hasan, Fadli Zon, Panglima TNI, dan Kapolri.
Dalam sambutan singkatnya, Mursyid sekaligus Rais Aam PB JATMA Aswaja, Habib Luthfi Ali bin Yahya mengaku bangga pada acara ini bisa berkumpul bersama para ulama, habaib, dan juga tokoh lintas agama.
"Kita bangga juga malam ini kita bisa berkumpul dengan romo-romo dan tokoh lainnya untuk menunjukkan bahwa Indonesia satu, Indonesia tidak tercerai berai," ujar Habib Luthfi.
Dia pun mengajak kepada seluruh jamaah untuk membersihkan hati dengan kalimat Lailahaillah Muhammadur Rasulullah. Di akhir sambutannya, dia juga memberikan ijazah kepada jamaah sesuai dengan tarekatnya masing-masing.
Sekretaris Jenderal JATMA Aswaja, Helmy Faishal Zaini menjelaskan, momentum ini bukan sekadar perayaan, melainkan penguatan komitmen nasionalisme yang berakar pada nilai-nilai agama.
BACA JUGA: Mengapa Orang Yahudi Menganggap Malaikat Jibril Musuh Bagi Mereka?
“Tak bisa dipisahkan antara nasionalisme dan agama. Cinta tanah air itu bagian dari perintah agama. Di Masjid bersejarah ini, simbol toleransi, kita menyaksikan sejarah baru: ikrar bela negara yang diikuti lintas agama,” ucap Helmy.
