Sabtu 02 Aug 2025 07:02 WIB

Oposisi Israel Desak Netanyahu Bebaskan Sandera, Berapa pun Harga Mahal yang Harus Dibayar

Israel terus lakukan serangan intensif di Jalur Gaza.

Rom Barislavsky
Foto: Dok Istimewa
Rom Barislavsky

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV— Ketua partai oposisi Israel Camp David, Benny Gantz, pada Jumat (1/7/2025) menyerukan kepada pemerintah Benjamin Netanyahu membuat kesepakatan yang komprehensif untuk pembebasan para tahanan di Gaza, meskipun harus dibayar mahal.

Dia mengatakan, semua tahanan harus dikembalikan sebagai bagian dari kesepakatan yang menyakitkan dan bahwa Hamas tidak boleh dibiarkan terus melakukan tawar-menawar untuk masa depan.

Baca Juga

Dalam sebuah tulisan di platform X, Gantz menjelaskan bahwa opsi ini adalah opsi yang tepat untuk keamanan, politik dan masyarakat Israel.

Dia menambahkan, kesepakatan akan menunda tugas untuk melenyapkan Hamas, dan menggambarkannya sebagai harga mahal yang harus dibayar.

Dia mengingatkan bahwa dia telah berulang kali mengatakan selama setahun terakhir bahwa waktu berpihak pada Hamas dan bertentangan dengan kepentingan para tahanan.

Pada Kamis (2/8/2025), puluhan keluarga tahanan Israel berkumpul di depan kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Yerusalem Barat untuk berdemonstrasi menentang perang pemusnahan dan kelaparan yang sedang berlangsung di Gaza, termasuk bentrokan dengan polisi Israel.

Tel Aviv memperkirakan ada 50 tahanan Israel di Gaza, 20 di antaranya masih hidup, sementara organisasi-organisasi hak asasi manusia memperkirakan lebih dari 10.400 tahanan Palestina mendekam di penjara-penjara penjajah, termasuk 5.150 orang yang ditangkap sejak dimulainya perang di Gaza.

Menurut organisasi-organisasi ini, terdapat 85 wanita, 320 anak-anak dan 3376 tahanan administratif di antara para tahanan Palestina, banyak di antara mereka yang menderita penyakit serius karena pengabaian medis dan penyiksaan.

Beberapa hari yang lalu, Israel menarik diri dari perundingan tidak langsung dengan Hamas di Qatar karena sikap keras kepala Tel Aviv yang tidak mau mundur dari Gaza, mengakhiri perang, para tahanan Palestina, dan mekanisme distribusi bantuan.

BACA JUGA: Saat Pejuang Berjuang dan Rakyat Gaza Dibantai, Abbas Sibuk Bahas Kekuasaan, Hamas Meradang

Hamas telah berulang kali mengumumkan kesiapannya untuk membebaskan tahanan Israel sekaligus, sebagai imbalan atas diakhirinya perang genosida, penarikan tentara Israel dari Gaza, dan pembebasan tahanan Palestina.

Namun Netanyahu, yang dicari oleh Mahkamah Internasional, menghindari syarat-syarat baru, termasuk pelucutan senjata perlawanan Palestina, dan sekarang bersikeras untuk menduduki kembali Gaza. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement