REPUBLIKA.CO.ID, DOHA—Dalam sebuah dialog mendalam dengan Olivier Roy (lahir 1949), akademisi Prancis ini memberikan pembacaan kritis yang radikal terhadap hubungan antara Barat dan dunia Islam.
Olivier Roy adalah ilmuwan politik asal Prancis, guru besar di European University Institute di Firenze, Italia. Selain itu pula dia mantan direktur penelitian di Pusat Penelitian Ilmiah Nasional Prancis (CNRS) dan mantan direktur studi di Sekolah Tinggi Ilmu Sosial Prancis (EHESS),
Roy telah menulis beberapa artikel dan buku tentang sekularisasi and Islam antara lain "Global Islam" dan “The Failure of Political Islam.”
Roy diwawancara Direktur Al Jazeera 360 Jamal Al-Shayyal dalam podcast Centre Stage dari Aljazeera English. Acara tersebut sendiri adalah program yang menghadirkan para pemikir yang berpengaruh dan mengeksplorasi perspektif mereka tentang isu-isu global yang mendesak.
Selama wawancara, Roy fokus pada evolusi dan transformasi konsep Orientalisme, peran wacana Barat dalam menghasilkan persepsi negatif terhadap Islam dan Muslim, dan penggunaan konsep-konsep seperti kemajuan dan hak asasi manusia sebagai alat penjajahan yang dibungkus dengan jubah moralistik.
Roy memulai kariernya di Afghanistan. Negara ini dia datangi sebagai seorang anak laki-laki pada 1969, ketika dia baru saja menyelesaikan sekolah menengah atas (Lycée) dan pergi berkelana dan berkeliaran di jalan-jalan Kabul dan menjelajahi kehidupan di kota-kota di Timur.
Dia kemudian mempelajari Asia Tengah di kota-kota kuno di Uzbekistan dan Tajikistan, sebelum dia kembali ke Paris dan mendapatkan gelar doktor di bidang filsafat dan mengajar di beberapa universitas dan institut Prancis.
BACA JUGA: Saat Pejuang Berjuang dan Rakyat Gaza Dibantai, Abbas Sibuk Bahas Kekuasaan, Hamas Meradang
Dia menulis karya-karya penting tentang sosiologi Islam dan agama-agama, yang sebagian besar telah diterjemahkan ke dalam bahasa Arab, termasuk al-Islam wa al-‘Ilmaniyyah, al-Jahl al-Muqaddas, Zaman Din Bila Tsaqafah, al-Jihad wa al-Maut, ‘Aulamat al-Islam, dan FasyL al-Islam as-Siyasi.
Aljazeera Net mengundang Roy untuk berbicara tentang masa depan agama-agama, identitas, dan sekularisme, dan berikut ini adalah beberapa gagasan terpenting yang dia ungkapkan selama wawancara:
