Kamis 31 Jul 2025 06:41 WIB

Kebakaran Hutan Berhektar-hektar, Masjid Hingga Pesantren Diminta Gelar Doa Minta Hujan

BPBD Singkawang masih terus melakukan pemadaman kebakaran.

Sholat Istisqa (Ilustrasi).
Foto: ANTARA FOTO/Ampelsa
Sholat Istisqa (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SINGKAWANG — Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Singkawang, Kalimantan Barat, meminta pondok pesantren, madrasah, dan masjid melaksanakan sholat dan doa meminta hujan. Permintaan tersebut disampaikan sehubungan kondisi daerah itu terjadi kebakaran hutan dan lahan, kabut asap pekat, serta belum hujan dalam waktu cukup lama.

"Mari kita bersama panjatkan doa untuk memohon hujan kepada Allah SWT, sehubungan dengan kondisi Kota Singkawang yang telah mengalami kebakaran hutan dan lahan, kabut asap yang semakin pekat, dan belum turunnya hujan dalam waktu yang cukup lama," kata Kepala Kantor Kemenag Singkawang Muhlis AR di Singkawang, Rabu (30/7/2025).

Baca Juga

Dia mengimbau setiap masjid setelah melakukan Shalat Jumat untuk berdoa bersama memohon minta hujan. Demikian pula untuk pimpinan ponpes dan madrasah agar bisa mengajak para ustadz dan ustadzah, santri dan santriwati, siswa dan siswi untuk memohon doa yang sama."Dengan doa tersebut, semoga Allah menurunkan hujan rahmat," ujarnya.

Di tempat terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Singkawang Nana Priyana mengatakan hingga saat ini kebakaran lahan yang terjadi di jalan menuju Bandara Singkawang masih terus dilakukan pemadaman. Kebakaran lahan di jalur akses menuju Bandara Singkawang ini sudah terjadi tiga kali."Ini sudah kejadian yang ketiga kalinya, sebelumnya, kebakaran dimulai di antara Jembatan 6 sampai Jembatan 7,” katanya.

Hanya saja, kebakaran di jembatan 9 ini merupakan kejadian baru pada Selasa (29/7) sore, yang hanya berjarak dua kilometer dari jalan akses utama. Hingga saat ini, masih dilakukan pemadaman terhadap titik api di Jembatan 9 karena keterbatasan akses dan kondisi medan.

"Untuk yang Jembatan 9, kita akan tinjau bersama tim dari BPBD, Manggala Agni, Dinas PU (Pekerjaan Umum), Camat Singkawang Utara,” ujar dia.

Langkah yang akan diambil antara lain pembuatan sumur bor dan parit-parit di lokasi rawan kebakaran guna mencegah meluasnya api.

Mengenai luas lahan yang terbakar, berdasarkan keterangan penjaga lahan, diperkirakan kebakaran di wilayah Jembatan 9 mencakup sekitar 5 hektare.

"Sementara kebakaran sebelumnya di sekitar Jembatan 6 sampai Jembatan 7 melanda kurang lebih 4 hektare lahan," ujarnya.

photo
Api membakar hutan dan lahan gambut di Desa Gambut Jaya, Muaro Jambi, Jambi, Rabu (23/7/2025). Upaya pemadaman dari sejumlah pihak termasuk masyarakat terkendala sumber air dan sulitnya akses petugas menuju medan lokasi kebakaran. - (ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement