REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Majelis Taklim Al-Hijrah Ikano Universitas Padjadjaran (Unpad) mewakafkan sebanyak 240 mushaf Al Quran yang terkumpul dalam kegiatan "Ngaji Dulu Atuh" jilid ke-18, ke berbagai daerah di Indonesia.
Ketua Umum Ikano Unpad, Ranti Fauza Mayana, di Bandung mengatakan program wakaf yang sampai Senin (21/7) terkumpul sebanyak 240 mushaf Al Quran tersebut merupakan hasil kerja sama dengan lembaga sosial DT Peduli dan bidang keagamaan Ikano Unpad.
"Dalam kegiatan tersebut turut dihimpun infak dari para peserta, dan dilakukan juga penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan DT Peduli," ujar Ranti saat ditemui di Bandung, Selasa.
Ranti menjelaskan, ratusan mushaf Al Quran yang berhasil dihimpun tersebut akan disalurkan oleh DT Peduli ke sejumlah daerah pelosok di Indonesia, termasuk wilayah-wilayah terpencil di Jawa Barat.
"Ini untuk mereka yang tidak mampu, agar dapat membaca Al Quran dengan baik," ujarnya.
Ranti menambahkan, program donasi dan infak untuk wakaf Al Quran masih terus dibuka dan tidak terbatas hanya saat penyelenggaraan kajian.
"Masih bisa berdonasi, dan nanti langsung disalurkan oleh DT Peduli pada gelombang berikutnya," ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa Ikano Unpad berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan kegiatan keagamaan, termasuk dengan rencana menggelar pengajian berskala lebih besar yang terbuka untuk masyarakat umum.
"Biasanya setiap tahun, kami menghadirkan narasumber dengan cakupan nasional. Tahun lalu ada Angelina Sondakh, tahun ini Teteh Astrid Ivo hadir memberikan tausiah. Ke depan kami berencana pengajian luar ruangan," ujar Ranti.
Program "Ngaji Dulu Atuh" sendiri merupakan kajian rutin yang kini telah memasuki jilid ke-18 dan menjadi bagian dari upaya Ikano Unpad dalam meningkatkan literasi dan spiritualitas anggota serta masyarakat luas.*