Sabtu 19 Jul 2025 07:05 WIB

Guru Besar Asal Turki Ini Ungkap Penyebab Utama Penjajahan Israel Atas Palestina

Israel terus lakukan serangan intensif di Jalur Gaza.

Rep: Muhyiddin / Red: Nashih Nashrullah
Guru Besar Tasawuf asal Turki sekaligus mantan Duta Besar Turki untuk Indonesia, Prof Mahmud Erol.
Foto: Dok Istimewa
Guru Besar Tasawuf asal Turki sekaligus mantan Duta Besar Turki untuk Indonesia, Prof Mahmud Erol.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Guru Besar Tasawuf asal Turki sekaligus mantan Duta Besar Turki untuk Indonesia, Prof Mahmud Erol, menyampaikan pandangan kritis terhadap agresi Israel atas Palestina.

Prof Mahmud menilai penderitaan rakyat Palestina saat ini bukan sekadar krisis politik, tetapi merupakan dampak dari penyimpangan ideologi agama yang dibangun Zionisme.

Baca Juga

"Agresi Israel harus dikaji secara serius oleh para akademisi agama, karena di balik filosofi Zionis terdapat beberapa interpretasi agama," ujar Prof Mahmud saat ditemui usai diskusi terbatas bersama pengurus Institute For Humanitarian Islam (IFHI) di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (18/7/2025).

Dia mengungkapkan, akar dari kekerasan yang dilakukan Israel bersumber dari tafsir yang keliru terhadap ajaran Yudaisme yang kemudian melahirkan ideologi Zionisme.

Menurut Prof Mahmud, Zionisme adalah ideologi politik yang mengklaim landasan keagamaan, tetapi pada hakikatnya bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan.

“Mereka meyakini bahwa hanya orang Yahudi yang layak disebut manusia. Sisanya harus tunduk, menjadi budak, atau dimusnahkan,” ucap Prof Mahmud.

Dia pun menyebut pola pikir seperti ini sebagai bentuk ideologi yang tidak hanya keliru, tapi juga berbahaya bagi seluruh umat manusia.

“Kalau dunia membiarkan ini terus berlangsung, maka setelah Palestina, umat Muslim lainnya, umat Kristen, dan semua non-Yahudi akan menjadi target dari ideologi ini,” kata dia.

Prof Mahmud juga menyinggung aspek genetik sebagai bentuk ironi sejarah. Fia mengutip hasil riset seorang profesor silsilah dari Universitas Ibrani yang menyatakan bahwa mayoritas warga Yahudi di Israel justru tidak memiliki DNA Yahudi murni. 

BACA JUGA: Media Ungkap Ali Khamenei akan Lakukan Serangan Balasan Mendadak ke Israel

"Profesor itu mengatakan bahwa hanya 10 persen warga Yahudi di Israel yang membawa gen Yahudi. Mayoritasnya berasal dari gen Eropa Timur. Justru gen Ibrani asli ditemukan dalam darah orang Palestina," jelas dia.

Dari sini, Prof Mahmud menyimpulkan bahwa orang-orang Palestina sejatinya merupakan keturunan langsung dari komunitas Ibrani masa lampau, sehingga klaim Israel atas tanah Palestina atas dasar 'hak historis' menjadi tidak berdasar.

"Orang Palestina adalah orang-orang yang sangat mulia. Mereka gigih bertahan dan sejatinya merekalah pewaris tanah suci itu. Semoga Allah menolong mereka," kata dia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement