Sabtu 19 Jul 2025 06:31 WIB

Israel Gunakan Bala Tentara dari Bangsa Jin untuk Hadapi Iran Selama Perang 12 Hari?

Iran tegaskan akan melawan jika diserang.

Tentara Israel dan tim penyelamat mencari korban di tengah reruntuhan bangunan tempat tinggal yang hancur akibat serangan rudal Iran di Beersheba, Israel, Selasa (24/6/2025). Gelombang serangan rudal Iran menghantam kota Beersheba, Israel. Sejumlah bangunan hancur dan empat warga dikabarkan tewas dalam serangan itu.
Foto: AP Photo/Leo Correa
Tentara Israel dan tim penyelamat mencari korban di tengah reruntuhan bangunan tempat tinggal yang hancur akibat serangan rudal Iran di Beersheba, Israel, Selasa (24/6/2025). Gelombang serangan rudal Iran menghantam kota Beersheba, Israel. Sejumlah bangunan hancur dan empat warga dikabarkan tewas dalam serangan itu.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV— Segera setelah perang dua belas hari antara Israel dan Iran berakhir, kedua belah pihak mulai mengklaim kemenangan atas pihak lain atau mengaitkan kerugian di lapangan dengan berbagai penyebab.

Namun, dikutipi dari Independent Arabia, Sabtu (19/7/2025), sebuah pernyataan baru-baru ini dari seorang pejabat Iran bahkan menuduh Israel menggunakan "kekuatan asing" untuk melancarkan serangan-serangannya.

Baca Juga

Abdullah Kanji, seorang penasihat Wali Kota Teheran, menulis di akun X-nya.

""Fenomena yang aneh! Setelah perang terakhir (dengan Israel), kertas-kertas ditemukan di jalan-jalan Teheran yang berisi jimat-jimat dengan simbol-simbol Yahudi. “

Kenji menambahkan: "Pada tahun pertama perang di Gaza, tersebar berita tentang pertemuan antara Netanyahu (Presiden Israel penjajah) dan para ahli ilmu gaib."

BACA JUGA: Media Ungkap Ali Khamenei akan Lakukan Serangan Balasan Mendadak ke Israel

Dalam postingannya, Kanji mengutip pernyataan Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei. Kanji menulis:

"Beberapa tahun yang lalu, Pemimpin Tertinggi menyatakan bahwa negara-negara yang bermusuhan dan badan intelijen Barat dan Ibrani menggunakan ilmu gaib dan minuman keras untuk melakukan spionase."

Klaim Kanji baru-baru ini memicu reaksi luas, dengan banyak yang mengejeknya di media sosial.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement