Rabu 16 Jul 2025 10:47 WIB

Begini Cara Israel Mencuci Otak Anak-anaknya Agar Benci Orang Arab

Saat mendengar bahasa Arab di jalan, mereka langsung merasa tidak nyaman.

Rep: Fuji EP/ Red: A.Syalaby Ichsan
Ekstremis Yahudi membawa bendera Kuil Ketiga di gerbang Masjid al-Aqsa, Senin (26/5/2025).
Foto: Ir Amim/X
Ekstremis Yahudi membawa bendera Kuil Ketiga di gerbang Masjid al-Aqsa, Senin (26/5/2025).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Penjajah Israel telah mendoktrin anak-anak mereka agar memandang orang Arab sebagai orang jahat dan musuh yang nyata. Program cuci otak tersebut dilakukan secara terorganisir di setiap kelas dan sekolah tempat anak-anak Yahudi Israel belajar.

Hadas Emma Kedar seorang aktivis anti Zionis, aktivis kemanusiaan dan Mahasiswa Doktoral dalam sesi acara "Palestine Talks" menceritakan pengalamannya saat dahulu menempuh pendidikan dasar di Israel.

Baca Juga

Hadas ingat bahwa setiap ruang kelas tempat dia sekolah. Meski berpindah-pindah sekolah, tetap ada sesuatu yang sangat umum di ruang kelas yang dikondisikan supaya terorganisir dan bernuansa sangat nasionalis.

"Jadi di setiap ruang kelas ada gambar peta Israel, saya juga ingat ketika masih kecil melihat peta itu, itu adalah peta yang sangat besar," kata Hadas, dikutip dari Channel Youtube TRT World yang dipublikasikan pada Ahad (13/7/2025).

Ia menceritakan, peta Israel selalu dilihat anak-anak di sebelah tempat guru berdiri. Peta itu selalu ada di depan anak-anak saat di dalam kelas.

Hadas juga menceritakan, apa yang dipelajari anak-anak dari buku-buku sejarah tentang perang enam hari. Dikisahkan Yahudi Israel memenangkan perang tersebut dalam waktu enam hari dengan cara yang sangat heroik, yaitu dengan menceritakan kisah-kisah heroik orang Yahudi Israel melawan semua militer Arab.

"Hanya satu yang tidak diceritakan, mereka (Yahudi Israel) tidak mengatakan bahwa mereka menduduki (menjajah Palestina), tapi (menceritakan bahwa) kami mengambil lebih banyak tanah milik orang Yahudi," ujar Hadas.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement