REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap tahun, umat Islam punya kesempatan istimewa untuk memastikan arah kiblat secara akurat. Hal itu bisa mereka lakukan tanpa memerlukan alat yang canggih.
Fenomena penentuan arah kiblat secara sederhana ini dikenal sebagai rashdul kiblat. Ini berlangsung saat matahari tepat berada di atas Ka’bah, Masjidil Haram, Makkah al-Mukarramah, Arab Saudi. Adapun pada tahun ini, peristiwa rashdul kiblat terjadi pada dua hari, yakni Selasa (15/7/2025) pukul 16.27 WIB dan Rabu (16/7/2025).
Saat rashdul kiblat terjadi, bayangan benda tegak akan mengarah langsung ke Ka’bah. Ini adalah waktu terbaik untuk mengecek atau mengoreksi arah kiblat, baik di rumah, masjid, maupun mushala. Arah bayangan yang terbentuk menunjukkan arah kiblat yang sejati.
Dilansir dari laman resmi Pimpinan Pusat Muhammadiyah, berikut ini adalah cara penentuan arah kiblat pada saat rashdul kiblat.
- Siapkan jam yang akurat, bisa menggunakan jam resmi seperti jam.bmkg.go.id.
- Cari tempat terbuka yang terkena sinar matahari pada pukul 16.27 WIB.
- Tegakkan benda lurus, seperti tongkat atau benang dengan bandul.
- Amati dan tandai arah bayangannya—itulah arah kiblat.
Peristiwa rashdul kiblat terjadi hanya dua kali dalam setahun, yakni sekitar 27-28 Mei dan 15-16 Juli. Pada tahun kabisat, seperti 2024 dan 2028, tanggal yang berlaku adalah 27 Mei dan 15 Juli. Adapun pada tahun biasa, seperti 2025 kini, itu jatuh pada 28 Mei dan 16 Juli.
Banyak masjid yang dibangun mengikuti arah jalan atau batas tanah, bukan berdasarkan arah kiblat yang tepat. Karena itu, PP Muhammadiyah berharap, momen rashdul kiblat ini penting sebagai langkah memverifikasi kembali.