REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR -- Syekh Abdullah Ju'atsain dalam bukunya yang berjudul Meneladani Nabi SAW Sehari mengatakan, ada keutamaan untuk orang yang menyegerakan datang ke masjid dan menunggu sholat.
Mengenai hal ini, Syekh Abdullah mengutip hadits Nabi yang berbunyi:
، وَصَلاَتُهُمْ عَلَيْهِ: اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ اَللَّهُمَّ ارْحَمْهُ. وَإِنْ جَلَسَ يَنْتَظِرُ الصَّلاَةَ صَلَّتْ عَلَيْهِ الْمَلاَئِكَةُ وَصَلاَتُهُمْ عَلَيْهِ: اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ اَللَّهُمَّ ارْحَمْهُ.
‘Sesungguhnya jika seorang hamba duduk di masjid setelah melaksanakan sholat, maka para Malaikat akan bershalawat untuknya, dan shalawat mereka kepadanya adalah dengan berkata: ‘Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah, sayangilah ia.’ Jika ia duduk untuk menunggu sholat, maka para Malaikat akan bershalawat kepadanya, shalawat mereka kepadanya adalah dengan berdo’a: ‘Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah, sayangilah ia’”
Sehingga, Syekh Abdullah menyebut, keutamaan untuk orang yang menyegerakan datang ke masjid adalah, orang itu masih dihitung sholat selama menunggu sholat. Padahal, orang tersebut hanya duduk tidak membaca (Alquran), tidak berdzikir, dan tidak melakukan sesuatu apapun selain menunggu sholat. Namun, orang itu dianggap sedang mengerjakan sholat di mana seolah-olah orang itu berdiri, rukuk, dan sujud.