REPUBLIKA.CO.ID,INDRAMAYU – Kemampuan membaca Alquran di kalangan siswa Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Indramayu masih belum merata. Hal itu terlihat dari hasil pemetaan kemampuan membaca Alquran yang dilakukan Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat.
Pemetaan itu dilakukan terhadap siswa kelas kelas 5 SD dan 6 SD. Dari 16 siswa yang disurvei, diketahui hanya enam siswa yang sudah lancar membaca Alquran. “Sisanya masih terbata-bata,” ujar Wakil Ketua LPTQ Kabupaten Indramayu, Jajang Sudrajat, Jumat (22/8/2025).
Jajang mengatakan, selama ini Pemkab Indramayu sebenarnya telah mengadakan program Mengaji 15 Menit Sebelum Pembelajaran. Namun, kemampuan membaca Alquran di kalangan pelajar tetap perlu ditingkatkan agar mereka semakin lancar dan fasih.
“Bagi yang sudah lancar membaca Alquran, akan terus dibina. Sementara yang masih terbata-bata, akan diberikan pendampingan khusus,” kata Jajang.
Jajang mengungkapkan, LPTQ bersama penyuluh agama akan memberikan pelatihan tambahan di sekolah setiap Senin, Selasa, dan Rabu. Dengan pendampingan itu, diharapkan proses pembinaan dan pengembangan berlangsung sejak dini sehingga mampu melahirkan generasi Qurani yang siap melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP.
Ia menambahkan, langkah itu merupakan ikhtiar untuk memastikan anak-anak di jenjang SD memiliki kemampuan membaca Alquran yang baik.