Ahad 13 Jul 2025 07:42 WIB

Festival Kerukunan di Gunung Sindur Tampilkan Pentas Budaya Lintas Agama

Festival akan direplikasi di desa-desa lain di seluruh Indonesia.

Festival akan direplikasi di desa-desa lain di seluruh Indonesia.
Foto: Dok Istimewa
Festival akan direplikasi di desa-desa lain di seluruh Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Kementerian Agama RI menggelar Festival Kerukunan di Desa Pabuaran, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Sabtu (12/7/2025) pagi.

Kegiatan ini diikuti lebih dari 500 peserta dari unsur tokoh agama, warga, pelajar, dan pemerintah daerah, sebagai bagian dari program "Desa Sadar Kerukunan".

Baca Juga

Festival ini menampilkan pentas budaya lintas agama dan etnis, seperti Hadroh Islami, Gambang Kromong, Barongsai, Tari Hindu dan Buddha, serta Vocal Group Kristen.

Selain itu, tenda-tenda UMKM turut meramaikan acara dengan menjajakan kuliner lokal, kerajinan tangan, dan hasil kebun warga.

Kepala PKUB Kementerian Agama RI, Muhammad Adib Abdushomad mengatakan, festival ini merupakan wujud pendekatan humanistik dan partisipatif dalam membangun kerukunan.

Menurut dia, kerukunan tidak cukup dibentuk melalui regulasi, tetapi harus dihadirkan melalui pengalaman sosial yang menyentuh sisi kemanusiaan.

“Kami percaya bahwa kerukunan tidak bisa dibentuk hanya dari ruang sidang dan teks kebijakan. Ia harus hadir lewat pengalaman sosial yang menyentuh sisi manusiawi,” ujar Adib, Sabtu (12/7/2025).

Desa Pabuaran dipilih karena dikenal sebagai desa yang menjunjung tinggi nilai toleransi dan hidup berdampingan secara damai. Warga desa turut ambil bagian dalam berbagai peran, mulai dari pengisi acara hingga panitia lokal.

Dalam sesi talkshow, narasumber dari PKUB dan FKUB Jawa Barat menegaskan, pendekatan berbasis komunitas seperti ini merupakan benteng sosial yang kuat untuk menangkal isu intoleransi digital, ujaran kebencian, dan politisasi agama.

Puncak acara ditandai dengan Deklarasi Kerukunan oleh enam pemuka agama. Mereka menyatakan komitmen untuk menjaga perdamaian, menolak kekerasan atas nama agama, dan memperkuat nilai gotong royong antarumat beragama.

Ketua panitia sekaligus Kepala Bidang Bina Lembaga Kerukunan Agama dan Lembaga Keagamaan PKUB, Hery Susanto menjelaskan, Festival Kerukunan di Pabuaran sebagai model awal yang akan direplikasi di desa-desa lain di seluruh Indonesia.

BACA JUGA: ‘Dia Kabur ke Rumah, Serang!’ Momen Pejuang Kejar Tentara Israel untuk Ditangkap, Begini Ending-nya

“Ini adalah piloting nasional. Formatnya akan menyesuaikan kearifan lokal masing-masing, tapi prinsipnya sama, yakni masyarakat dilibatkan sebagai aktor utama kerukunan,” ucap Adib.

Festival ditutup dengan penampilan musik dari Ngapah Band dan Madani yang membawakan lagu-lagu bertema persaudaraan dan cinta Tanah Air. Seluruh warga dan tokoh agama larut dalam suasana hangat dan akrab di pengujung acara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement