REPUBLIKA.CO.ID, SAN'A — Kelompok bersenjata Houthi kembali melakukan serangan yang menargetkan Bandara Ben Gurion Israel setelah menenggelamkan dua kapal di Laut Merah pada pekan ini.
Kelompok tersebut melakukan operasi itu untuk meningkatkan tekanan militernya demi mendukung warga Palestina yang berada di bawah serangan Israel dalam upayanya mengakhiri perang di Gaza, dilansir dari Al Jazeera.
Juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, mengatakan pada Kamis (10/7/2025) bahwa kelompok tersebut telah melakukan operasi militer dengan rudal balistik. Militer Israel melaporkan bahwa serangan tersebut telah dicegat.
Sementara itu, sumber keamanan maritim mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa Houthi menahan enam awak kapal dari kapal Eternity C yang dioperasikan Yunani dan berbendera Liberia. Kapal tersebut diserang kelompok pemberontak itu pada Senin sehingga menewaskan sedikitnya empat pelaut.
Sebanyak 25 orang berada di atas kapal Eternity C, menurut Aspides, satuan tugas angkatan laut Uni Eropa yang berpatroli di Laut Merah. Sepuluh awak dilaporkan berhasil ditarik keluar dari laut hidup-hidup setelah kapal ditenggelamkan pada Selasa. Sementara itu, sebelas orang masih hilang – dengan enam diyakini berada di tangan Houthi.