REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Komisaris Urusan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell angkat bicara pada Rabu (9/7/2025) terkait wacana pencalonan Presiden Amerika Serikat Donald Trump sebagai peraih Nobel Perdamaian oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Borrell mengkritik Netanyahu bahkan menyebutnya sebagai "tersangka penjahat perang yang dicari oleh keadilan internasional." Borrel pun mengecam pencalonan yang mendapat cibiran publik internasional tersebut, seperti dilansir Republika dari Al Mayadeen.
Komentar Borrell muncul sebagai tanggapan atas pengumuman Netanyahu saat jamuan makan malam di Gedung Putih, Selasa (8/7/2025) pagi. Pemimpin Israel tersebut mengungkapkan pencalonan resminya kepada Trump untuk Hadiah Nobel Perdamaian. Trump digambarkan sebagai "pemasok senjata terbesar" bagi pendudukan Israel.
Borrell menyatakan bahwa pencalonan ini tidak hanya sinis tetapi juga mengerikan. Dia mengungkap bahwa pencalonan ini menggambarkan, "Seorang tersangka penjahat perang ingin memberi penghargaan kepada pemasok senjata terbesarnya."
Borrell menjelaskan, Presiden AS tersebut bertanggung jawab bersama dengan Netanyahu atas operasi pembersihan etnis terbesar yang pernah terjadi di kawasan itu sejak berakhirnya Perang Dunia II.
