REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK — Pendakwah perempuan, Ustadzah Qotrunnada Syathiry menyerukan umat Islam untuk menjadikan aksi boikot produk-produk terafiliasi Israel sebagai bagian dari makna hijrah di momentum pergantian Tahun Baru Islam 1447 Hijriyah.
Menurut dia, hijrah itu tidak hanya soal perbaikan diri, tapi juga berpindah dari sesuatu yang buruk kepada yang lebih baik, termasuk meninggalkan produk-produk yang menyokong penjajahan atas Palestina.
"Kita bisa untuk mencoba membatasi, bahkan memboikot dan mengerem diri kita untuk mengkonsumsi makanan yang tersambung dengan hal-hal yang men-support adanya kegiatan laknatullah Israel," ujarnya saat ditemui usai tausiyah di acara Hijriah Food Festival 2025 di area Masjid At-Thohir, Tapos, Depok, Sabtu (28/6/2025) malam.
Dia menjelaskan, makna hijrah yang dicontohkan Rasulullah SAW tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga spiritual dan sosial. Dalam konteks saat ini, umat Islam bisa memaknainya dengan membangun solidaritas global, khususnya terhadap penderitaan saudara-saudara di Gaza, Palestina.
“Oleh karena itu mudah-mudahan dengan makanan-makanan yang tersaji di acara ini Insya Allah itu menjadi motivasi kita untuk menjaga diri kita semuanya," ucap dia.
