Senin 23 Jun 2025 14:28 WIB

Gubernur Lemhanas Respons Rencana Iran Tutup Selat Hormuz

Indonesia akan terdampak jika selat Hormuz ditutup.

Rep: Fauzi Ridwan/ Red: Muhammad Hafil
Selat Hormuz (ilustrasi).
Foto: DOKREP
Selat Hormuz (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG-- Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) memberikan tanggapan terhadap serangan yang dilancarkan Amerika Serikat kepada Iran dalam perang yang terjadi dengan Israel. Mereka menilai perang tidak akan menuntaskan atau menyelesaikan masalah yang ada.

"Bagi Lemhannas, tentu sekali lagi cara-cara perang tidak akan menyelesaikan masalah," ujar  Gubernur Lemhannas Ace Hasan Sadzily di sela-sela acara bimbingan teknis penyusunan anggaran bagi anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dan kabupaten kota di Hotel Aryaduta, Kota Bandung, Ahad (22/6/2025).

Baca Juga

Ia mengatakan dengan tegas Presiden Prabowo Subianto sudah menyampaikan sikap bahwa semua pihak harus duduk bersama untuk mencari jalan perdamaian. Apabila eskalasi terus meningkat akan berdampak kepada stabilitas kawasan yang tidak damai.

"Saya kira Pak Presiden Prabowo juga sudah menyampaikan sikap bahwa semua pihak harus duduk bersama untuk mencari jalan perdamaian. Karena itu, kalau terus eskalasinya semakin tinggi, akan berakibat kepada stabilitas kawasan yang tidak damai," kata dia.

Ia menyebut dampak ke depan apabila perang terjadi terus meningkat maka pertumbuhan ekonomi akan terhambat. Selain itu, rantai pasok menjadi terganggu khususnya di Selat Hormuz.

"Yang dikhawatirkan justru adalah misalnya kenaikan harga minyak dunia, yang berimplikasi juga terhadap ekonomi dalam negeri kita," kata Ace.

Ia menuturkan semua negara harus mendesak melalui organisasi PBB atau OKI untuk menyelesaikan perang Israel dengan Iran melalui jalan damai.

"Melalui organisasi seperti PBB atau OKI agar penyelesaian damai harus didorong oleh semua negara terhadap konflik yang terjadi atas Iran dan Israel ini," kata dia.

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan bahwa AS telah menyelesaikan "serangan yang sangat sukses" terhadap tiga titik fasilitas nuklir di Iran, Sabtu (21/6/2025). Dalam Truth Social, Trump menyatakan bahwa semua pesawat AS telah keluar dari ruang udara Iran, di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.

Sebelummya diberitakan, Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran tengah menggodok keputusan akhir mengenai apakah akan memblokir Selat Hormuz, dikansir Press TV Iran pada Ahad. Hal ini setelah parlemen dilaporkan menyetujui tindakan tersebut.

“Parlemen telah mencapai kesimpulan bahwa Selat Hormuz harus ditutup, namun keputusan akhir mengenai hal ini ada di Dewan Keamanan Nasional Tertinggi,” Komandan Garda Revolusi Ismail Kowsari, anggota Komisi Keamanan Nasional Parlemen, mengumumkan pada Ahad.

Dilansir Alarabiya, Keputusan untuk menutup selat yang menjadi jalur aliran sekitar 20 persen permintaan minyak dan gas global ini masih belum final. Namun Kowsari mengatakan kepada Klub Jurnalis Muda Iran bahwa hal tersebut merupakan agenda dan “akan dilakukan kapanpun diperlukan.”

Pemerintah Iran mempertimbangkan berbagai opsi untuk merespons ancaman "agresi asing." Salah satu hal yang dipertimbangkan ialah kemungkinan menutup Selat Hormuz.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement