Senin 23 Jun 2025 09:11 WIB

Pengunjung Serbu Hari Terakhir IBF 2025

Dari santri hingga mahasiswa, IBF jadi rujukan pencinta literasi Islam.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Pengunjung melihat buku dalam acara Islamic Book Fair (IBF) 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), Senayan, Jakarta, Kamis (19/6/2025). Pameran buku Islam terbesar di Indonesia ini berlangsung selama lima hari hingga 22 Juni 2025, yang menghadirkan 222 penerbit, 42 perusahaan multiproduk, serta 14 pondok pesantren. Tak hanya dari dalam negeri, peserta juga berasal dari luar negeri seperti Arab Saudi, Mesir, Kuwait, dan Malaysia. Mengusung tema Berhijrah Melalui Literasi Islami untuk Pribadi yang Berkualitas, IBF 2025 diharapkan menjadi ruang literasi Islami yang inspiratif serta wadah pertemuan antara penulis, penerbit, dan masyarakat.
Foto: Republika/Prayogi
Pengunjung melihat buku dalam acara Islamic Book Fair (IBF) 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), Senayan, Jakarta, Kamis (19/6/2025). Pameran buku Islam terbesar di Indonesia ini berlangsung selama lima hari hingga 22 Juni 2025, yang menghadirkan 222 penerbit, 42 perusahaan multiproduk, serta 14 pondok pesantren. Tak hanya dari dalam negeri, peserta juga berasal dari luar negeri seperti Arab Saudi, Mesir, Kuwait, dan Malaysia. Mengusung tema Berhijrah Melalui Literasi Islami untuk Pribadi yang Berkualitas, IBF 2025 diharapkan menjadi ruang literasi Islami yang inspiratif serta wadah pertemuan antara penulis, penerbit, dan masyarakat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Islamic Book Fair (IBF) 2025 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) memasuki hari terakhir pada Ahad (22/6/2025). Pengunjung seperti tumpah di hari terakhir. Para pengunjung berdesak-desakan mencari buku di IBF.

Pengunjung mengaku IBF menjadi rujukan untuk mencari buku keislaman. Sehingga mereka rutin datang ke IBF untuk menambah koleksi buku keislaman yang mereka cari.

Baca Juga

Rafi, mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengatakan ia berkunjung ke IBF berburu buku-buku menarik untuk dibaca sehari-hari.

"Juga mencari buku-buku tambahan materi kuliah, karena kebetulan saya kuliah di Fakultas Dirasat Islamiyah itu kajiannya kitat-kitab turots atau kitab dulu," kata Rafi kepada Republika di IBF, Ahad (22/6/2025)

Ia mengatakan, di IBF banyak sekali kitab-kitab dari maktabah Mesir dan yang dari Indonesia juga banyak. Jadi IBF bisa menjadi rujukan untuk mencari buku-buku keislaman tersebut.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement