
REPUBLIKA.CO.ID, Laporan Jurnalis Republika Teguh Firmansyah dari Makkah, Arab Saudi
Kementerian Agama (Kemenag) berharap ancaman bom terhadap pesawat pengangkut jamaah haji tak terulang lagi. Kemenag yakin otoritas terkait mampu mengungkap dalang pelaku pengancaman itu sehingga buat jamaah kebih tenang.
"Diperiksa pesawatnya dan diinapkan. Informasinya, insyaallah ternyata ancaman itu tidak terbukti terhadap penerbangan," kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief, di Madinah, Ahad (22/6/2025).
Sebagai informasi, ancaman bom terhadap pesawat pengangkut jamaah haji Indonesia sudah terjadi dua kali. Pertama, ada ancaman bom yang diterima pesawat Saudia rute Jeddah-Jakarta pada Selasa (17/6/2025).
Pesawat itu kemudian mendarat di Bandara Kualanamu untuk pemeriksaan. Polisi menyatakan tak ada benda mencurigakan dan pesawat aman untuk melanjutkan penerbangan.
Ancaman terhadap pesawat Saudia pengangkut jamaah haji kembali terjadi pada Sabtu (21/6/2025). Pesawat tujuan Surabaya itu mendarat di Kualanamu untuk pemeriksaan. Polisi melakukan pemeriksaan dan menyatakan tak ada bom di pesawat dan jamaah telah diterbangkan ke Surabaya.
Hilman berharap kejadian serupa tak terulang lagi. Dia mengatakan menjamin keamanan penerbangan merupakan hal penting agar jamaah bisa merasa tenang.
"Harapan saya tentu ini tidak terulang. Pihak otoritas bisa menangani itu, bisa mengungkap siapa yang mengancamnya sehingga bisa membuat jamaah lebih tenang untuk penerbangan selanjutnya," ujarnya.
Sebagai informasi, jamaah haji reguler asal Indonesia berjumlah lebih dari 203 ribu orang. Proses pemulangan jamaah haji dari Arab Saudi telah dimulai sejak 11 Juni.
Hingga Ahad (22/6) pagi, baru 74.447 orang atau 36,3 persen jamaah haji RI yang tiba di Indonesia. Proses pemulangan bakal berlanjut hingga Juli 2025.

Infografis Barang yang tak Boleh Dibawa Jamaah Haji ke Pesawat - (Dok Republika)
Advertisement