REPUBLIKA.CO.ID, LEBANON— Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon Naim Qassem mengatakan bahwa partai ini tidak netral dalam konflik yang sedang berlangsung antara Iran dan Israel.
Dia menekankan bahwa organisasi ini mendukung Iran, kepemimpinan dan rakyatnya, dan bertindak sesuai dengan apa yang mereka anggap tepat dalam menghadapi agresi ini.
Qassem mengkritik serangan Israel terhadap Iran dengan mengatakan dalih yang dituduhkan seperti pengayaan uranium dan program nuklir untuk tujuan damai adalah hak hukum yang dijamin oleh hukum internasional dan tidak merugikan siapa pun, tetapi merupakan kontribusi ilmiah untuk kemajuan Iran dan kawasan.
Dia menggambarkan ancaman Amerika Serikat terhadap Pemimpin Iran Ali Khamenei dan agresi terhadap Iran sebagai "agresi terhadap rakyat di kawasan itu dan orang-orang bebas di dunia.
Dia memperingatkan bahwa kebijakan Amerika membawa kawasan itu ke dalam kekacauan dan ketidakstabilan.
Qassem menekankan hak Iran untuk mempertahankan diri dan hak rakyat di kawasan dan orang-orang bebas di dunia untuk berdiri bersamanya dalam menghadapi agresi ini.
Dia menyerukan kepada semua orang yang bebas dan rentan serta para cendekiawan untuk meningkatkan suara dan dukungan mereka dengan bersatu di sekitar kepemimpinan bijak Imam Khamenei dan rakyat Iran yang berani.
The domestically-developed hypersonic missile "Fattah", #Iran IRGC's most recent achievement, was unveiled on Tuesday morning (June 6) in the presence of President Ebrahim Raisi. pic.twitter.com/wzwUTRR3ez
— IRNA News Agency (@IrnaEnglish) June 6, 2023
"Amerika dan Israel tidak akan mampu menundukkan rakyat Iran dan Garda Revolusi," katanya, seraya menambahkan bahwa rakyat Iran tak terkalahkan. “Solidaritas dan dukungan penuh bagi Iran dalam segala bentuk dukungan untuk mengakhiri tirani ini,” ujar dia, dikutip dari Mehr News, Jumat (20/6/2025).
BACA JUGA: Misteri Kerugian Israel Akibat Serangan Iran, Begini Pembacaan Para Pakar tentang Fakta Sebenarnya
Sebelumnya pada Kamis di Beirut (20/6/2025), Duta Besar Amerika Serikat untuk Turki dan utusan khusus untuk Suriah, Thomas Barak, memperingatkan bahwa keterlibatan Hizbullah dalam perang Iran-Israel akan menjadi keputusan yang sangat buruk.
Hizbullah mengecam serangan Israel ke Iran menyusul pecahnya konfrontasi antara kedua belah pihak pekan lalu, dan belum menyatakan kesiapannya untuk masuk ke dalam perang tersebut setelah berperang berdarah dengan Israel yang berakhir dengan gencatan senjata pada 27 November lalu, yang telah berulang kali dilanggar oleh Tel Aviv.
View this post on Instagram