REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Air Asia mengumumkan kebijakan baru yang mengizinkan awak kabin perempuan mengenakan hijab saat bertugas jika mereka menghendakinya.
Group CEO Air Asia Aviation Group Bo Lingam mengatakan ia bangga dengan kebijakan baru ini karena mencerminkan pertumbuhan dan ekspansi Air Asia sebagai maskapai global dengan tenaga kerja yang beragam. Hal ini mencerminkan komunitas dan budaya.
“Seragam kami selalu mencerminkan profesionalisme, keselamatan, dan kenyamanan, dan evolusi ini dibangun di atas fondasi tersebut dengan memberikan kepercayaan diri bagi karyawan kami untuk mewakili Air Asia dengan cara yang selaras dengan keyakinan mereka,” katanya, dikutip dari situs Air Asia, Jumat (5/12/2025).
Ia menambahkan kebijakan ini sejalan dengan budaya Air Asia yang mengutamakan manusia dan evolusi berkelanjutan yang dibentuk oleh umpan balik karyawan dan publik. “Air Asia bangga dapat menciptakan lingkungan kerja di mana setiap Allstar (sebutan untuk karyawan Air Asia) merasa percaya diri, nyaman, dan bangga mewakili maskapai di mana pun mereka terbang,” ujarnya.
Awak kabin Air Asia menggunakan hijab di rute-rute tertentu, seperti Jeddah, di mana hal itu diwajibkan oleh peraturan setempat. Pembaruan terbaru ini memperluas fleksibilitas tersebut kepada semua awak kabin perempuan yang memilih untuk mengenakannya, memastikan konsistensi di seluruh jaringan maskapai sambil mempertahankan identitas merek profesional dan khas Air Asia.
View this post on Instagram




