REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyatakan dukungannya terhadap Ketua PBNU KH Fahrur Rozi (Gus Fahrur) yang menjadi sorotan publik setelah diketahui menjabat sebagai komisaris PT GAG Nikel, perusahaan tambang yang beroperasi di Raja Ampat.
Ketua PBNU, KH Ulil Abshar Abdalla (Gus Ulil) menegaskan, pihaknya menghargai langkah Gus Fahrur yang telah memberikan penjelasan terbuka kepada publik.
“Pak Gus Fahrur sudah memberikan penjelasan pers dan kita mendukung langkah-langkah beliau untuk menyampaikan informasi yang tepat, karena ada informasi yang berkembang di masyarakat yang sebetulnya tidak benar,” ujar Gus Ulil saat diwawancara di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Rabu (11/6/2025).
Dia menyoroti banyaknya foto dan video yang beredar di media sosial terkait operasi PT GAG Nikel yang menurutnya tidak menggambarkan kondisi yang sebenarnya.
“Beberapa di antaranya itu diambil dari tempat lain, bahkan ada juga yang merupakan hasil manipulasi teknologi seperti AI. Karena itu kita mengapresiasi Gus Fahrur yang berani meluruskan informasi,” ucap dia.
Lebih lanjut, Gus Ulil juga memberikan apresiasi kepada pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang menurutnya cepat merespons keluhan masyarakat dengan mencabut izin usaha pertambangan (IUP) empat perusahaan di Raja Ampat serta memperketat pengawasan terhadap PT GAG Nikel.
“Saya kira ini perkembangan yang positif. Ada protes dari masyarakat, dan langsung ditanggapi oleh pemerintah. Ini pertanda baik dari pemerintahan Prabowo yang responsif terhadap concern masyarakat. Saya sangat mengapresiasi itu,” kata Gus Ulil.
Terkait polemik hukum mengenai dugaan pelanggaran Undang-Undang oleh PT GAG Nikel karena beroperasi di pulau kecil, Gus Ulil menyerahkan hal itu kepada kewenangan pemerintah dan aparat terkait. Namun dia menegaskan prinsip dasar PBNU dalam menyikapi isu pertambangan.
“PBNU memegang prinsip bahwa pengelolaan sumber daya alam, terutama pertambangan, harus dilakukan sesuai aturan dan demi kemaslahatan publik,” jelas dia.
Menurut Gus Ulil, eksplorasi tambang tidak boleh hanya menguntungkan segelintir pihak, melainkan harus memberi manfaat sebesar-besarnya bagi rakyat serta memperhatikan aspek keadilan dan keberlanjutan lingkungan.
“Kita ingin tambang dikelola dengan benar, memperhatikan lingkungan, dan didasarkan pada prinsip keadilan dan kemaslahatan,” jelas Gus Ulil.
