REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH -- Saudi Arabia Railways (SAR) mencatatkan jumlah penumpang mencapai 1,87 juta orang selama operasional Kereta Metro Mashaer pada musim haji 2025. Angka ini mencakup jamaah haji dan petugas yang diangkut dalam 2.154 perjalanan sejak 7 Dzulhijjah hingga akhir Hari Tasyrik, 13 Dzulhijjah 1446 Hijriah.

Kereta Metro Mashaer melayani tiga titik penting dalam prosesi haji, yakni antara stasiun Mina, Muzdalifah, dan Arafah. Operasi layanan kereta ini dijalankan dalam lima fase utama, sesuai dengan tahapan ibadah haji.

Pada fase pertama, yakni 7 hingga 8 Dzulhijjah, lebih dari 27 ribu penumpang diangkut dari dan ke seluruh stasiun. Fase kedua mencatat pengangkutan 282 ribu jamaah dari Mina ke Arafat, sementara fase ketiga melibatkan 294 ribu jamaah yang dibawa dari Arafah ke Muzdalifah.

Selanjutnya, fase keempat mencatat lebih dari 349 ribu jamaah berpindah dari Muzdalifah ke Mina. Tahap terakhir, yang berlangsung hingga matahari terbenam di hari ketiga Tasyrik, menjadi fase paling sibuk dengan pergerakan lebih dari 920 ribu penumpang dari dan menuju stasiun Mina Tiga (Jamarat).

CEO SAR, Dr Bashar Al-Malik mengapresiasi dukungan kepemimpinan Arab Saudi dalam menyukseskan pelayanan transportasi selama haji. Menurut dia, pencapaian ini merupakan hasil sinergi berbagai pihak, termasuk koordinasi dengan lembaga operasional dan keamanan, serta kesiapan teknis yang matang.

“Keberhasilan ini mencerminkan kerja keras para karyawan SAR dan kolaborasi yang efektif dengan berbagai otoritas. Kami juga melakukan berbagai persiapan seperti latihan simulasi dan uji coba penuh untuk menjamin keselamatan dan kesiapan maksimal,” ujar Bashar menukil laporan Saudigazette, Rabu (11/6/2025).

Dengan volume penumpang yang tinggi dan mobilitas intens selama puncak haji, kehadiran Kereta Metro Mashaer menjadi salah satu penopang utama kelancaran pergerakan jamaah dalam menjalankan rukun Islam kelima.

Ikuti Whatsapp Channel Republika