Selasa 10 Jun 2025 17:19 WIB

Greta Thunberg Ditahan Israel Saat Berlayar ke Gaza, Begini Reaksi Pemerintah Swedia

Anggota Parlemen Eropa berdarah Palestina juga ditahan Israel.

Aktivis iklim Greta Thunberg berdiri di dekat bendera Palestina setelah menaiki kapal Madleen dan sebelum berlayar ke Gaza bersama dengan aktivis Koalisi Armada Kebebasan, berangkat dari pelabuhan Sisilia Catania, Italia, Minggu, 1 Juni 2025.
Foto: AP Photo/Salvatore Cavalli
Aktivis iklim Greta Thunberg berdiri di dekat bendera Palestina setelah menaiki kapal Madleen dan sebelum berlayar ke Gaza bersama dengan aktivis Koalisi Armada Kebebasan, berangkat dari pelabuhan Sisilia Catania, Italia, Minggu, 1 Juni 2025.

REPUBLIKA.CO.ID,LONDON — Pemerintah Swedia pada Senin (9/6/2025), mengaku tengah menjalin komunikasi dengan Israel setelah rezim Zionis mencegat kapal bantuan ke Gaza di perairan internasional dan menahan penumpangnya, termasuk aktivis iklim Greta Thunberg.

Kantor pers Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Swedia menyatakan, pihaknya terus memantau situasi usai Israel menahan sejumlah aktivis di atas kapal bernama Madleen tersebut.

Baca Juga

“Kementerian Luar Negeri dan perwakilan terkait di luar negeri telah mengetahui situasi ini dan sedang memantau perkembangannya,” ujar kantor tersebut dalam pernyataannya.

Dia menyebutkan, Kemlu Swedia dan Kedutaan Besar Swedia di Tel Aviv tengah berkomunikasi dengan otoritas setempat dan mengikuti perkembangan secara seksama.

Pada Senin pagi, kapal Madleen yang berbendera Inggris dicegat dan digeledah oleh pasukan Israel sebelum mencapai Gaza. Kapal itu kemudian ditarik ke pelabuhan Israel.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Republika Online (@republikaonline)

“Jika bantuan konsuler dibutuhkan, Kedutaan Besar dan Kementerian Luar Negeri akan mengevaluasi cara terbaik untuk memberikan bantuan kepada warga negara Swedia,” sebut pernyataan itu.

Kapal tersebut mengangkut 12 orang untuk misi kemanusiaan, yang terdiri dari 11 aktivis dan seorang jurnalis.

Selain Greta Thunberg, aktivis lainnya adalah Yasemin Acar dari Jerman; Baptiste Andre, Pascal Maurieras, Yanis Mhamdi, dan Reva Viard dari Prancis; Thiago Avila dari Brazil; Suayb Ordu dari Turki; Sergio Toribio dari Spanyol; Marco van Rennes dari Belanda; serta Omar Faiad, jurnalis Al Jazeera Mubasher dari Prancis.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement