Selasa 03 Jun 2025 23:38 WIB

Liga Muslim Dunia Puji Kiprah Kemanusiaan NU di Kancah Internasional

Liga Muslim Dunia menghargai kemitraan strategis NU.

Rep: Muhyiddin / Red: Nashih Nashrullah
Sekretaris Jenderal Liga Dunia Muslim Mohammed al-Issa.
Foto: arab news
Sekretaris Jenderal Liga Dunia Muslim Mohammed al-Issa.

REPUBLIKA.CO.ID,RIYADH – Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia (Muslim World League/MWL), Syekh Muhammad bin Abdul Karim al-Issa memuji dan mengapresiasi Nahdlatul Ulama (NU) atas kontribusinya yang luar biasa dalam bidang kemanusiaan dan peran aktifnya di kancah internasional.

Pernyataan tersebut disampaikan saat menerima kunjungan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf di kantor pusat MWL di Riyadh, Arab Saudi, Senin (2/6/2025).

Baca Juga

“Kami sangat berbangga dengan keberadaan Nahdlatul Ulama dan mengapresiasi peran serta kiprahnya yang luar biasa besar bagi dunia internasional dan kemanusiaan,” ujar Syekh al-Issa dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Selasa (4/6/2025).

Dia juga menegaskan, MWL sangat menghargai kemitraan strategis yang telah terjalin antara pihaknya dengan PBNU. Menurut dia, kerja sama tersebut memiliki nilai penting dan berdampak luas.

Salah satu bentuk nyata dari kolaborasi ini adalah penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi Religion 20 (R-20) di Bali pada November 2022, yang menjadi bagian dari rangkaian KTT G20. Forum ini menjadi tonggak penting dalam upaya membangun dialog antaragama guna menjawab berbagai persoalan global.

“Kami berharap kemitraan ini dapat terus berlanjut dan berkembang. Bahkan lebih dari itu, kita bisa bekerja bersama dalam program-program berikutnya dalam waktu dekat,” ujar Syekh al-Issa.

Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf yang akrab disapa Gus Yahya, turut menyampaikan apresiasi kepada MWL atas dedikasi dan kontribusinya dalam membangun perdamaian dan solidaritas global melalui jalur keagamaan.

BACA JUGA: Begini Respons tak Terduga Warganet Yaman, Saat Pesawat Terakhir Mereka Dibom Israel

“PBNU berharap dapat terus mengembangkan lebih jauh lagi ikatan dan kemitraan strategis yang telah terjalin dengan MWL,” kata Gus Yahya.

Dalam kesempatan itu, Gus Yahya juga menyampaikan laporan mengenai hasil kerja sama PBNU dan MWL yang telah membuahkan forum R-20 Bali 2022. Hasil forum tersebut kini telah diterbitkan dalam bentuk buku tiga bahasa, yakni Inggris, Arab, dan Indonesia.

Dia juga menambahkan bahwa pasca R-20, PBNU terus melanjutkan inisiatif internasional, antara lain melalui ASEAN Intercultural and Interreligious Dialogue Conference (ASEAN IIDC) pada Agustus 2023, R-20 ISORA (International Summit of Religious Authorities) pada November 2023, serta Konferensi Internasional Humanitarian Islam pada November 2024 di Jakarta.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement