Senin 02 Jun 2025 12:01 WIB

Ingin Bangun Negara Yahudi, Israel Lakukan Langkah Ini untuk Arab Saudi

AS disebut ingin menormalisasi hubungan Israel dan Arab Saudi.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Bendera Israel dan Arab Saudi. (Ilutrasi(
Foto: google.com
Bendera Israel dan Arab Saudi. (Ilutrasi(

REPUBLIKA.CO.ID,YERUSALEM -- Rencana kunjungan Pangeran Arab Saudi Faisal bin Farhan ke Tepi Barat, Palestina bersama delegasi menteri luar negeri dari negara-negara Arab dan Turki berubah menjadi pertikaian diplomatik. Hal itu terjadi karena Israel berencana untuk memblokir kunjungan mereka.

Penghalangan Israel terhadap kunjungan tersebut kemungkinan akan semakin merusak upaya Amerika Serikat (AS) dalam memfasilitasi normalisasi hubungan antara Arab Saudi dan Israel, pandangan tersebut disampaikan para analis, dikutip dari laman The Arab Weekly, Senin (2/6/2025).

Baca Juga

Diplomat tinggi Arab Saudi dijadwalkan untuk memimpin delegasi yang terdiri dari para menteri luar negeri Uni Emirat Arab, Qatar, Turki, Mesir dan Yordania yang bermaksud untuk bertemu dengan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas di Ramallah pada Ahad (1/6/2025). 

Media Israel melaporkan pada Jumat (30/5/2025) bahwa Israel akan mencegah masuknya delegasi tersebut. Mereka membutuhkan persetujuan Israel untuk masuk karena Israel mengontrol akses ke Tepi Barat, Palestina.

Seorang pejabat Israel mengatakan kepada CNN pada Jumat bahwa negaranya menganggap pertemuan tersebut provokatif dan Israel tidak akan bekerja sama dengan langkah-langkah yang bertujuan untuk merugikannya dan keamanannya.

Pejabat Israel tersebut menambahkan bahwa Otoritas Palestina (PA) harus berhenti melanggar perjanjiannya dengan Israel di semua tingkatan.

Seorang pejabat senior Israel juga mengatakan kepada The Times of Israel bahwa pihak berwenang Israel telah memutuskan untuk memblokir delegasi tersebut.

Pejabat senior Israel tersebut mengatakan bahwa PA berencana untuk menggunakan kunjungan delegasi tersebut untuk mempromosikan pendirian sebuah negara Palestina.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement