REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Platform Yaman bereaksi terhadap serangan udara baru Israel yang menargetkan Bandara Internasional Sanaa pada Rabu (29/5/2025) menghancurkan pesawat keempat dan terakhir di bandara tersebut.
Pengeboman baru Israel ini terjadi sekitar sepekan setelah Ansarallah Houthi mengumumkan pembukaan dan rehabilitasi bandara.
Sementara media yang berafiliasi dengan kelompok tersebut mengatakan bahwa jet-jet tempur Israel melancarkan empat serangan yang menargetkan landasan pacu bandara dan sebuah pesawat Yemen Airways.
Menurut laporan media, dikutip dari Aljazeera, Kamis (29/5/2025), pesawat yang dihancurkan adalah sebuah pesawat Airbus 320, yang datang dari Bandara Internasional Queen Alia Yordania pagi ini.
Israel telah mengebom Bandara Internasional Sanaa tiga pekan yang lalu, membuat bandara tersebut tidak dapat digunakan dan menghancurkan tiga pesawat Yemen Airways yang sedang parkir di sana.
Sementara tentara Israel mengkonfirmasi bahwa 10 jet tempur menargetkan bandara.
BACA JUGA: Ketika Mantel Angin Gagal Total Lindungi Tank Israel dari Senjata Pejuang Gaza
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, “Mereka yang menyakiti kita akan disakiti, dan mereka yang tidak memahami hal ini dengan kekuatan akan memahaminya dengan kekuatan yang lebih besar."
Menurut surat kabar Israel Hayom, Netanyahu memperbarui tuduhannya bahwa Iran berada di belakang Houthi, dan mengatakan bahwa Iran bertanggung jawab atas agresi yang berasal dari Yaman.
View this post on Instagram