Laporan jurnalis Republika, Teguh Firmansyah, dari Makkah, Arab Saudi
Jamaah haji Indonesia yang menggunakan kursi roda akan mendapatkan kartu pengendali setibanya di Masjidil Haram, Makkah al-Mukarramah, Arab Saudi. Kartu tersebut diberikan oleh sektor khusus Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi. Dengan demikian, jamaah dari kalangan lanjut usia (lansia) dan penyandang disabilitas bisa nyaman dan aman dalam menjalankan rangkaian ibadah, termasuk tawaf dan sai.
"Kita fasilitasi kartu itu. Di dalam kartu kendali, sudah ada kode nomor busnya," ujar Kepala Seksi Layanan Lansia, Disabilitas dan Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama, Susilowati, saat berdikusi di Media Centre Haji, Makkah, Rabu (28/5/2025).
Menurut Susi, kartu tersebut akan dipegang oleh pendorong kursi-roda resmi. Adanya kartu itu akan memastikan, pendorong tidak menurunkan jamaah seenaknya.
Susi mengingatkan, kerap ada kasus yakni jamaah diturunkan sembaran hanya karena pendorong tak bisa masuk ke Masjidil Haram. Sebab, ia kedapatan tak mempunyai tasreh.
"Kartu ini akan menjadi bukti pengantaran dan pendorong baru bisa dapat uang pembayaran jika sudah mengantarkan kembali kartu ini ke petugas," ujarnya.
Terkait penyediaan jasa pendorong kursi-roda, PPIH Arab Saudi menggandeng koordinator lokal yang berada di terminal. Mereka bertugas menyediakan jumlah kebutuhan pendorong.
"Jadi, kalau nanti ada pendorong yang tak tanggung jawab, kita bilang ke koordinator ini (Mr Boro), nanti ia akan mengggantikan dengan yang baru," ujarnya.
Secara umum, jelas Susi, penggunaan koordinator lokal akan memudahkan petugas untuk mencari jasa pendorong resmi. Sebab, keberadaan pendorong kursi-roda "bodong di terminal Masjidil Haram, termasuk Syib Amir, kerap dijumpai.
"Jasa pendorong resmi itu pakai rompi lalu ada tasrehnya di kantong," ujar Susilowati.
View this post on Instagram