Kamis 22 May 2025 13:48 WIB

Jamaah Haji Diminta Waspada, Kelelahan dan Dehidrasi Picu Penyakit Kronis

Cuaca panas dapat dengan cepat memicu masalah kesehatan.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Jamaah haji menggunakan payung akibat cuaca yang sangat terik di Pos Terminak Syib Amir  Makkah, Senin (5/8).  Cuaca di Makkah pada siang hari mencapai 41 derajat Celsius dan malam 33 derajat Celsius
Foto: Republika/Syahruddin El-Fikri
Jamaah haji menggunakan payung akibat cuaca yang sangat terik di Pos Terminak Syib Amir Makkah, Senin (5/8). Cuaca di Makkah pada siang hari mencapai 41 derajat Celsius dan malam 33 derajat Celsius

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berdasarkan data real time Tim Sanitasi dan Pengamanan Pangan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Arab Saudi, suhu udara di Makkah dan Madinah rata-rata mencapai kisaran 41 45 derajat Celsius.

Cuaca panas ekstrem di Arab Saudi terasa semakin panas dengan kelembaban udara yang rendah di bawah 30 persen dapat berdampak kepada permasalahan kesehatan jamaah haji. Di antaranya dehidrasi dan kelelahan yang dapat memicu kejadian akut penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes, gagal jantung dan penyakit paru kronis.

Baca Juga

"Di tengah tantangan cuaca ekstrem di Arab Saudi, dengan suhu tinggi dan potensi dehidrasi, kami meminta para jamaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi terjadinya kondisi kesehatan akut maupun memperburuk penyakit kronis yang sudah ada," kata Kepala Bidang Kesehatan (Kabid) PPIH Arab Saudi,  dr. Mohammad Imran melalui pesan tertulis yang diterima Republika, Kamis (22/5/2025).

Imran mengatakan, begitupun dengan para petugas kesehatan haji untuk terus mengingatkan jamaah agar menjaga kondisi tubuh secara optimal dan memastikan asupan cairan yang cukup selama berada di Tanah Suci.

Ia menjelaskan bahwa cuaca panas dapat dengan cepat memicu masalah kesehatan akut seperti heatstroke, dehidrasi berat, dan kelelahan ekstrem. Selain itu, kondisi ini juga berpotensi memperburuk penyakit kronis yang diderita jamaah haji, seperti penyakit jantung, diabetes, dan gangguan pernapasan.

Data KKHI baik Daerah Kerja (Daker) Madinah maupun Makkah, mencatat data pelayanan kesehatan kloter hingga tanggal 19 Mei 2025 terdapat 25.189 orang jamaah haji yang dirawat jalan. Tiga kasus penyakit terbanyak adalah ISPA, hipertensi, dan myalgia.

Sedangkan, untuk pelayanan rujukan ke RS Arab Saudi (RSAS) terdokumentasi sebanyak 302 jamaah yang dirawat inap dengan tiga kasus terbanyak adalah pneumonia, hipertensi, dan diabetes.

"Kami sangat menekankan kepada jamaah untuk selalu memantau kondisi tubuhnya. Jangan sampai memaksakan diri dalam beraktivitas, terutama di bawah terik matahari. Gunakan masker saat berada di luar ruangan dan keramaian. Istirahat yang cukup dan segera melaporkan serta memeriksakan diri ke petugas kesehatan haji maupun pos kesehatan yang ada jika merasa tidak sehat adalah kunci," ujar Imran.

Ia juga menyarankan agar jamaah minum air secara teratur meskipun tidak merasa haus. Dehidrasi bisa datang dengan cepat dan menimbulkan berbagai masalah kesehatan serius. Bawa selalu botol air minum dan isi ulang sesering mungkin.

photo
Infografis Saran untuk Jamaah Haji Cegah Heatstroke di Saudi - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement