Senin 19 May 2025 08:40 WIB

Gaza Memburuk di Tengah Serangan Israel, Ada 150 Warga Syahid Sejak Subuh Ini

Semua rumah sakit umum di Gaza utara saat ini tak bisa beroperasi.

Tentara Israel mengerjakan tank dan APC di area persiapan dekat perbatasan dengan Jalur Gaza, di Israel selatan, Kamis, 15 Mei 2025.
Foto: AP Photo/Ariel Schalit
Tentara Israel mengerjakan tank dan APC di area persiapan dekat perbatasan dengan Jalur Gaza, di Israel selatan, Kamis, 15 Mei 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA — Situasi kemanusiaan di Gaza telah mencapai tingkat bencana karena "Israel" mengintensifkan agresi darat dan udara di wilayah utara dan selatan daerah kantong yang terkepung itu.

Mahmoud Basal, juru bicara Pertahanan Sipil di Gaza, mengatakan kepada Al Mayadeen bahwa situasi di Jalur Gaza bencana. Dia membenarkan bahwa lebih dari 150 warga Palestina telah menjadi martir sejak fajar.

Baca Juga

Basal mengatakan serangan itu difokuskan pada wilayah utara, khususnya di wilayah yang telah berjuang melawan pengungsian dan kerusakan besar-besaran, seraya menambahkan bahwa pesawat nirawak Israel secara langsung menargetkan warga sipil yang mengungsi, yang semakin memperburuk krisis kemanusiaan.

Basal mengungkapkan, sistem ambulans di Gaza runtuh dengan cepat. Dia menekankan bahwa 75% kendaraan darurat tidak lagi dapat beroperasi karena krisis bahan bakar yang sedang berlangsung. Hal tersebut membuat ribuan orang tidak memiliki akses ke perawatan medis darurat.

Ia juga menggambarkan kondisi yang memburuk di lapangan. Menurut dia, "Strategi kelaparan terus berlanjut, dan ribuan warga tidur tanpa dapat makan bahkan sepotong kecil roti."

photo
Puluhan massa yang tergabung dalam Solidaritas Seni untuk Palestina menggelar aksi bela Palestina bertepatan dengan 77 tahun Hari Nakba, di Tugu Asia Afrika, Alun-alun Kota Bandung, Sabtu (17/5/2025). - (Edi Yusuf)

Tiga pembantaian dalam hitungan jam

Koresponden Al Mayadeen di Gaza melaporkan bahwa jumlah korban dari tiga pembantaian yang dilakukan oleh IDF dapat mencapai 150 syuhada sementara korban lainnya terluka.

Menurut dia, pasukan Israel secara langsung menargetkan rumah sakit di Kota Gaza, yang jelas-jelas melanggar norma kemanusiaan internasional.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan di Gaza mengumumkan bahwa Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahia sekarang benar-benar berhenti beroperasi, menyusul pengepungan IDF.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement