REPUBLIKA.CO.ID, GAZA—Tujuh negara Eropa mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka tidak akan tinggal diam dalam menanggapi serangan Israel ke Jalur Gaza, Anadolu melaporkan.
"Kami tidak akan tinggal diam di depan bencana kemanusiaan yang terjadi di depan mata kami di Gaza. Lebih dari 50 ribu pria, wanita, dan anak-anak telah kehilangan nyawa mereka," kata Irlandia, Islandia, Luksemburg, Slovenia, Malta, Spanyol, dan Norwegia dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Anadolu, Sabtu (18/5/2025).
Merekaa memperingatkan lebih banyak lagi orang yang akan mati kelaparan dalam beberapa hari mendatang karena blokade Israel terhadap bantuan kemanusiaan ke Gaza.
"Kami menyerukan kepada pemerintah Israel untuk segera membalikkan kebijakannya saat ini, menahan diri dari operasi militer lebih lanjut dan sepenuhnya mencabut blokade, memastikan bantuan kemanusiaan yang aman, cepat, dan tanpa hambatan untuk didistribusikan ke seluruh Jalur Gaza oleh para pelaku kemanusiaan internasional dan sesuai dengan prinsip-prinsip kemanusiaan."
Negara-negara tersebut mengutuk eskalasi di Tepi Barat dan Yerusalem Timur oleh Israel, termasuk kekerasan pemukim ilegal, perluasan pemukiman ilegal dan operasi militer Israel yang semakin intensif.
"Pemindahan paksa atau pengusiran rakyat Palestina, dengan cara apa pun, tidak dapat diterima dan merupakan pelanggaran hukum internasional. Kami menolak rencana atau upaya perubahan demografis semacam itu. Kita harus memikul tanggung jawab untuk menghentikan kehancuran ini," tegas mereka.
BACA JUGA: Ekspor Senjata ke Israel Terbongkar, Pemerintah Inggris Dituduh Berbohong
Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, mengatakan bahwa lebih dari 250 warga Palestina telah terbunuh baru-baru ini ketika Israel menerapkan kebijakan "bumi hangus" di Gaza.
Hamas menuduh Israel melakukan "pembantaian yang mengerikan" dan melancarkan serangan tanpa henti di wilayah yang terkepung.
