REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menyebut ada dua sapi milik peternak daerah ini yang lolos verifikasi sebagai hewan kurban Presiden pada pelaksanaan Idul Adha 1446 Hijriah.
"Sapi yang kurban Pak Presiden tahun ini ada dua, satu berasal dari Mangunan Dlingo milik Pak Wawan, satu lagi dari daerah Segoroyoso Pleret punya Pak Agus," kata Kepala DKPP Bantul Joko Waluyo saat dikonfirmasi di Bantul, Rabu.
Menurut dia, kedua sapi jenis PO (Peranakan Ongole) tersebut lolos verifikasi dari tim Sekretariat Negara sebagai kurban sapi dari Presiden, setelah sebelumnya didaftarkan dinas bersamaan dengan puluhan sapi lainnya dari peternak Bantul.
"Kalau dulu pendaftar di Bantul atau sapi sapi yang memenuhi syarat itu jumlahnya antara 20 sampai 30 sapi, namun setelah diverifikasi dan dicek lapangan ternyata yang lolos dua sapi," katanya.
Dia mengatakan kedua sapi PO tersebut lolos seleksi tim, karena yang pertama memenuhi persyaratan minimal berat 800 kilogram yaitu berat sekitar 900 kilogram, kemudian yang kedua setelah dicek kesehatannya, sapi dalam kondisi sehat.
"Saat ini sapi masih ada di kandang masing masing peternak, biasanya satu hari menjelang hari raya atau H-1 Idul Adha, dibawa ke lokasi pemotongan, rencana dipotong di daerah Kelurahan Srimartani, Piyungan, dan yang satu daerah Wonokromo Pleret," katanya.
Karena sapi tersebut lolos seleksi kurban dari Presiden, maka DKPP Bantul mengimbau peternak agar selalu melakukan pengawasan ternak, melakukan pemeliharaan dengan baik, jangan sampai terkena penyakit atau masalah kesehatan hewan lainnya.
"Peternak saya suruh mengawasi, memelihara dengan baik, jangan sampai nanti kena penyakit, terus dari teman teman Dinas lebih cermat, kita awasi jangan sampai ada penyakit, pokoknya kita jaga, jangan sampai ada penyakit atau sakit sebelum hari H," katanya.