REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO -- Pihak berwenang Arab Saudi telah menguraikan langkah-langkah yang harus diikuti oleh para jamaah haji jika mereka kehilangan kartu identitas wajib mereka selama ibadah haji.
Kementerian Haji dan Umroh Arab Saudi menyatakan bahwa jika kehilangan kartu Nusuk, jamaah harus segera memberi tahu ketua kelompok mereka, menggunakan versi digital dari kartu tersebut saat bepergian, dan melaporkan kehilangan tersebut kepada petugas keamanan terdekat.
Bantuan juga dapat diminta dengan menelepon 1966 atau dengan mengunjungi Pusat Layanan Tamu Allah atau cabang Pusat Layanan Nusuk yang terletak di sekitar Masjidil Haram di Mekkah, tempat tersuci dalam Islam.
Mengikuti langkah-langkah ini akan memastikan akses yang berkelanjutan ke layanan dan pergerakan yang tidak terbatas di seluruh tempat suci, kata kementerian tersebut.
Kartu Haji Nusuk adalah dokumen resmi yang membedakan jamaah haji resmi dan tidak resmi.
Kartu ini memuat informasi penting seperti lokasi penempatan jamaah di Mekkah, Madinah, dan tempat-tempat suci lainnya, serta rincian kontak dari perusahaan layanan.
Kartu ini juga menyimpan riwayat kesehatan jamaah, sehingga membantu dalam bimbingan dan perawatan darurat, serta mengurangi risiko jamaah yang hilang.
Dikutip dari laman Gulf News, Kamis (8/5/2025), membawa kartu Nusuk adalah wajib bagi semua jamaah selama musim haji.
Kartu-kartu tersebut, yang dicetak di Arab Saudi dengan fitur keamanan yang tinggi, dirancang untuk mencegah duplikasi dan memverifikasi status hukum jamaah.
Jamaah luar negeri menerima kartu tersebut pada saat kedatangan, sementara jamaah domestik mendapatkannya dari perusahaan jasa sebelum dimulainya ibadah haji.