REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) mengingatkan calon haji akan pentingnya vaksin pneumonia demi menjaga kesehatan saat melaksanakan seluruh rangkaian ibadah haji.
"Amphuri didukung Pfizer Indonesia mengadakan forum dialog kesehatan, sebuah pertemuan anggota dengan pakar kesehatan terkait pentingnya vaksinasi Pneumonia bagi jamaah haji dan umrah," ujar Ketua Umum DPP Amphuri Firman M. Nur dalam diskusi di Jakarta, Rabu (30/4/2025).
Firman menjelaskan pelaksanaan ibadah haji dan umrah melibatkan kerumunan massa yang sangat padat dan perubahan suhu yang drastis. Faktor-faktor tersebut dapat meningkatkan terjadinya risiko infeksi saluran pernapasan (Ispa).
Ia mengutip data Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI yang melaporkan bahwa pneumonia merupakan penyakit terbanyak yang diderita oleh jamaah Indonesia selama di Arab Saudi dengan total 1.248 kasus pada musim haji 2023.
"Berdasarkan demografis jamaah haji, sekitar 64 persen dari total jamaah memiliki faktor risiko dan gangguan kesehatan yang dapat mempengaruhi kemampuan dalam melaksanakan ibadah haji," kata dia.
Firman menjelaskan pneumonia adalah salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas global, terutama pada kelompok rentan seperti lansia dan individu dengan kondisi kesehatan yang mendasar.
Dalam konteks perjalanan internasional, termasuk haji dan umrah, maka risiko pneumonia bisa meningkat akibat paparan lingkungan ekstrem dan interaksi dalam kerumunan besar.
"Boleh jadi, orang-orang yang datang ke Saudi tentunya kondisinya berbeda-beda, mulai dari usia, kesehatan, kerentanan terhadap penyakit dan kebersihan, hal ini besar kemungkinan berdampak terhadap kesehatan jamaah," kata dia.