REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji), Dahnil Anzar Simanjuntak menyoroti pentingnya petugas haji perempuan dalam pelayanan ibadah haji 2025. Hal ini disampaikan Dahnil dalam Rapat Kerja (Raker) dan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VIII DPR RI di Jakarta, Selasa (29/4/2025).
Pada musim haji tahun ini, jumlah jamaah perempuan sendiri sangat tinggi, mencapai sekitar 120 ribu orang. Sementara itu, selama ini belum ada konsep yang matang terkait dengan haji afirmasi terhadap perempuan.
"Yang juga menjadi konsen BP Haji itu terkait dengan petugas perempuan. Terus terang jumlah jamaah haji kita itu lebih besar jumlah perempuan," ujar Dahnil dalam keterangannya.
Dia menyoroti bahwa jumlah pembimbing ibadah perempuan masih sangat terbatas dibandingkan pembimbing laki-laki. Hal ini dinilai menjadi tantangan tersendiri bagi kenyamanan dan pelaksanaan ibadah jamaah perempuan.
"Agaknya perlu mulai dipikirkan pada periode-periode penyelenggaraan haji berikutnya itu adalah petugas, khususnya pembimbing ibadah perempuan. Supaya kemudian mereka mendapat asistensi yang lebih, tidak dibimbing oleh pembimbing laki-laki. Dan mereka akan lebih nyaman apabila pembimbingnya itu perempuan," ucap Dahnil.