Selasa 29 Apr 2025 19:47 WIB

Fenomena Wabah Dalam Catatan Ibnu Battuta

Ibnu Battuta mencatat persebaran wabah di kota-kota yang dikunjunginya.

(Ilustrasi) Wabah dalam Catatan Perjalanan Ibnu Battuta
Foto: pxhere
(Ilustrasi) Wabah dalam Catatan Perjalanan Ibnu Battuta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Syamsuddin Abdullah Muhammad bin Abdullah al-Lawati ath-Thanjiy bin Bathutha atau Ibnu Battuta (1304-1369) menuliskan berbagai fenomena yang dijumpainya dalam perjalanan ke berbagai negeri. Salah satu hal yang disorotinya ialah persebaran wabah.

Berbeda dengan kalangan ilmuwan kedokteran, Ibnu Battuta cenderung mencatatkan kesannya mengenai persebaran wabah di daerah-daerah yang didatanginya. Dalam catatan perjalanannya, Rihlah, ia menuturkan kejadian yang dialaminya di Halab (Aleppo), Suriah. Waktu itu, Juni tahun 1348 ia sedang mengikuti pertemuan dengan para ulama setempat. Tiba-tiba, datanglah seseorang yang mengabarkan, suatu wabah penyakit menyeruak dari arah Mesir dan kini tiba di Gaza.

Baca Juga

Ross E Dunn dalam The Adventures of Ibn Battuta: A Muslim Traveler of the 14th Century (2012) menjelaskan perihal ini. Begitu Ibnu Battuta mendengar keterangan dari musafir tersebut, ia justru memutuskan untuk kembali ke selatan. Baru sampai di Kota Homs, ia menyadari persebaran wabah sudah merebak di mana-mana. Ia mencatat, tak kurang dari 300 orang warga setempat meninggal dunia akibat penyakit pes. Ibnu Battuta pun meneruskan langkah kakinya ke Damaskus. Di sana, ia mendapati jumlah korban jiwa sudah mencapai dua ribu jiwa per hari. Kota itu pun lumpuh. Aktivitas sehari-hari menjadi terhenti sama sekali.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement