Sabtu 19 Apr 2025 07:28 WIB

Kesepakatan Parsial Hanya Kedok Netanyahu untuk Berperang, Hamas Ingin Paket Komprehensif

AS menyatakan pertempuran akan berakhir segera setelah sandera dibebaskan.

Khalil al-Hayya
Foto: AP Photo/Khalil Hamra
Khalil al-Hayya

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA — Kelompok Perlawanan Palestina, Hamas, menyatakan siap untuk segera memulai negosiasi kesepakatan komprehensif untuk membebaskan semua sandera dengan imbalan gencatan senjata total dan penarikan penuh pasukan Israel dari Jalur Gaza.

"Kesepakatan parsial tentang Gaza hanya berfungsi sebagai kedok politik bagi agenda (Kepala Otoritas Israel Benjamin) Netanyahu untuk melanjutkan perang, genosida, dan kelaparan," kata Khalil Al-Hayya, kepala Hamas di Gaza sekaligus ketua tim negosiasi kelompok itu, dalam pidato yang disiarkan di platform digital resminya pada Kamis (17/4).

Baca Juga

Ia menegaskan kesiapan Hamas untuk mencapai kesepakatan berskala penuh."Kami siap segera terlibat dalam negosiasi paket komprehensif untuk membebaskan semua sandera Israel dengan imbalan sejumlah tahanan kami yang ditahan oleh pihak pendudukan, penghentian perang secara total, penarikan penuh dari Jalur Gaza, dimulainya rekonstruksi, dan pencabutan blokade,” ucapnya.

Al-Hayya menyambut baik pernyataan Adam Boehler, utusan khusus AS untuk urusan sandera, yang sebelumnya pada Kamis menyatakan dukungan untuk mengakhiri masalah sandera dan perang sebagai satu paket kesepakatan.

"Saya dapat mengatakan kepada Anda bahwa pertempuran akan segera berakhir, segera setelah para sandera dibebaskan,” kata Boehler dalam wawancara dengan Al Jazeera.

Al-Hayya juga menyerukan intervensi internasional segera untuk mengakhiri blokade Israel di Gaza dan memperingatkan lebih dari dua juta orang di Gaza sedang menghadapi genosida melalui kelaparan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement