REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Tentara Israel sudah mengalami kejenuhan parah. Mereka sudah bosan terus menerus disuruh perang untuk memenuhi ambisi elite politik dan mempertahankan kekuasaan.
Pilihan itu dinilai tidak tepat, karena mengabaikan keselamatan sandera yang menginginkan kembali berkumpul bersama. Mereka sudah bersuara melalui berbagai unjuk rasa, tapi pemerintah yang dipimpin Netanyahu tak kunjung mendengarkan aspirasi mereka.
Ratusan tentara Israel telah meminta Perdana Menteri Benjamin Netanyahu , dalam dua petisi baru, untuk menghentikan perang di Gaza dan mengembalikan tahanan yang ditahan di daerah kantong Palestina tersebut, dalam eskalasi terbaru tekanan terhadap pemerintah dalam militer Israel .
Hal ini terjadi ketika keluarga tahanan Israel—bersama dengan menteri, mantan komandan militer, akademisi, aktivis, dan pemimpin partai oposisi—mengumumkan dukungan mereka terhadap para prajurit dan perwira yang menuntut diakhirinya perang.
Situs berita Israel Walla melaporkan bahwa para prajurit tersebut menuduh dalam petisi bahwa Netanyahu menghasut untuk melawan otoritas penegak hukum, membahayakan keamanan pejabat penegak hukum, dan berusaha menghalangi penyelidikan atas tuduhan korupsi terhadap dirinya dan orang-orang yang dekat dengannya.