Rabu 09 Apr 2025 08:44 WIB

Petugas Keamanan Otoritas Palestina Tangkapi Demonstran Aksi Gaza, Ini Sikap Hamas

Hamas menyebut PA sedang melayani kepentingan pendudukan Israel.

Pasukan Otoritas Palestina melancarkan serangan besar-besaran di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat yang diduduki Israel, Senin, 16 Desember 2024.
Foto: AP Photo/Majdi Mohammed
Pasukan Otoritas Palestina melancarkan serangan besar-besaran di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat yang diduduki Israel, Senin, 16 Desember 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH — Petugas keamanan Otoritas Palestina dilaporkan telah menggunakan kekerasan bahkan melakukan penangkapan untuk meredakan unjuk rasa solidaritas dengan Gaza. Aksi para petugas di Tepi Barat pun menuai kecaman. 

Pada Senin (7/4/2025), para petugas dilaporkan menggunakan kekerasan untuk membubarkan demonstrasi solidaritas dengan Gaza di dekat Lapangan Al-Manara di Ramallah, menurut keterangan saksi mata. Beberapa demonstran  ditangkap.

Baca Juga

Insiden tersebut terjadi setelah warga melakukan pemogokan umum yang meluas di seluruh Tepi Barat pada Senin. Pawai pun dilakukan sebagai tanggapan atas seruan dari kelompok politik dan aktivis Palestina untuk memprotes genosida Israel di Gaza, dan agresi yang terus berlanjut terhadap kota-kota Palestina di Tepi Barat. Meski demikian, demonstrasi ini menghadapi tindakan keras dan penangkapan yang kejam oleh anggota aparat keamanan PA, seperti dilaporkan Al Jazeera.

photo
Pemogokan Massal di Tepi Barat, Palestina, Senin (7/4/2025). - (AP)

Gerakan Perlawanan Palestina, Hamas, mengeluarkan pernyataan pada Selasa pagi yang mengutuk penangkapan pasukan keamanan PA terhadap peserta demonstrasi Tepi Barat untuk mendukung Gaza.

Gerakan tersebut menyatakan bahwa kampanye penangkapan yang dilakukan oleh aparat keamanan PA terhadap rakyat Palestina di Tepi Barat menyusul partisipasi mereka dalam pawai dan kegiatan untuk mendukung Gaza merupakan indikator berbahaya.

Hamas bahkan menyebut PA sedang melayani tujuan pendudukan Israel dan merupakan tusukan baru di punggung rakyat Palestina. "Yang sedang melalui tahap-tahap paling berbahaya.”

Jihad Islam juga mengomentari apa yang disebutnya sebagai “periode sensitif” yang tengah dialami oleh masalah Palestina. Jihad Islam menekankan bahwa hal itu memerlukan penyatuan semua upaya untuk menghentikan pemindahan rakyat kami dari Gaza dan Tepi Barat.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement