REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Seiring dengan kunjungan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu ke Amerika Serikat pada 7 April untuk kedua kalinya sejak Presiden Donald Trump menjabat, terjadi fenomena baru yang memperlihatkan retaknya wajah israel di mata publik Amerika.
Menurut survei terbaru Pew Research Center, saat warga Amerika melihat Timur Tengah, lebih sedikit yang mengatakan perang Israel-Hamas penting bagi mereka secara pribadi – atau penting bagi kepentingan nasional AS. Hal tersebut berbeda dibandingkan dengan apa yang mereka rasakan awal tahun lalu, dikutip dari laman Pew Research.
Selain itu, pandangan publik terhadap Israel telah berubah lebih negatif selama tiga tahun terakhir. Lebih dari separuh orang dewasa AS (53%) menyatakan pendapat yang tidak baik terhadap Israel. Buruknya persepsi tersebut naik dari 42% pada Maret 2022 – sebelum serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober 2023, dan invasi Israel berikutnya ke Jalur Gaza. (Pew Research Center secara teratur bertanya tentang sikap terhadap negara-negara seperti Rusia, AS, China, dan lainnya)

Keyakinan orang Amerika terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga masih relatif rendah (32%), menurut survei baru tersebut. Survei dilakukan pada tanggal 24-30 Maret – tepat sebelum kunjungan terakhir Netanyahu – di antara sampel representatif nasional yang terdiri dari 3.605 orang dewasa AS.
Sebagian kecil orang Amerika (54%) mengatakan perang Israel-Hamas sangat atau agak penting bagi mereka secara pribadi. Jumlah tersebut turun dari jejak pendapat pada Januari 2024, yakni sebanyak 65% mengatakan hal yang sama, beberapa bulan setelah serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober 2023.
Partai Republik dan Demokrat hampir sama-sama cenderung menggambarkan konflik tersebut sebagai hal yang penting secara pribadi. Di kedua partai, orang berusia 50 tahun ke atas lebih cenderung mengatakan konflik itu penting bagi mereka secara pribadi daripada orang dewasa muda.
Namun di antara Partai Republik, kesenjangan antara orang dewasa tua dan muda (18 poin persentase) lebih lebar daripada di antara Partai Demokrat (10 poin). Orang Republik yang lebih muda juga jauh lebih cenderung mengatakan mereka tidak yakin apakah perang itu penting bagi mereka secara pribadi (masing-masing 17% dan 7%).