REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN — Pemerintah Republik Islam Iran melalui Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi bereaksi atas pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengenai pertemuan langsung antara kedua negara tersebut.
Araghchi mengatakan pada Selasa (8/4/2025), bahwa kemungkinan kesepakatan antara Teheran dan Washington dapat dicapai — tetapi hanya jika Amerika Serikat menunjukkan kemauan politik yang tulus, lapor Al Mayadeen.
"Negosiasi tersebut bersifat tidak langsung, dan kami tidak berencana untuk mengubahnya menjadi negosiasi langsung, karena kami tidak menganggap tindakan langsung bermanfaat untuk tujuan negosiasi," kata Araghchi kepada kantor berita pemerintah Iran, IRNA.
"Jika pihak lain [Amerika Serikat] memiliki kemauan yang cukup, kesepakatan dapat dicapai. Pada akhirnya, seperti ungkapan terkenal — bola berada di pihak Amerika Serikat. Jika Washington datang ke Oman dengan kemauan yang cukup, kami pasti akan mencapai hasil," tegasnya.
Pernyataan Araghchi disampaikan menjelang pembicaraan tidak langsung tingkat tinggi antara kedua negara, yang dijadwalkan berlangsung di Oman pada Sabtu. Pertemuan itu juga dilaporkan oleh The New York Times, mengutip pejabat Iran yang mengetahui masalah tersebut.
Perlu dicatat bahwa Trump mengklaim pada Senin bahwa Washington dan Teheran memulai pembicaraan langsung mengenai program nuklir Iran.