REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendapat ulama-ulama ahli bahasa dan sastra mengatakan bahwasanya Alquran adalah mukjizat bagi Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana Nabi Musa Alaihissalam memiliki mukjizat membelah laut dengan tongkat, dan Nabi lsa Alaihissalam memiliki mukjizat menyembuhkan orang sakit lepra hanya semata-mata dengan menyentuhnya.
Maka timbullah pertanyaan orang-orang, mengapa mukjizat Nabi Muhammad SAW hanya Alquran yang dibaca atau satu kitab yang dipelajari, bukan sebagai mukjizat yang mengagumkan akal? Mengapa tidak tongkat seperti yang dimiliki Nabi Musa? Mengapa tidak berupa mukjizat Nabi Ibrahim Alaihissalam yang tahan terhadap api? Atau seperti Nabi Isa menyembuhkan orang buta dan orang sakit lepra?
Dalam Tafsir Al-Azhar, Buya Hamka mengungkapkan, di zaman kita pun masih ada orang yang bertanya-tanya demikian, dan orang-orang musyrikin di Makkah dahulupun pernah meminta supaya Nabi Muhammad SAW menunjukkan suatu mukjizat, misalnya bukit Shafa menjadi emas atau Rasulullah SAW mempunyai sebuah rumah dari emas, dan beberapa permintaan yang lain, sebagaimana dikisahkan di dalam Alquran, Surat al-Isra Ayat 93 dan beberapa ayat pada surat lainnya.
Tetapi permintaan mereka itu tidak dikabulkan Allah SWT. Allah SWT tidak memandang itu lebih penting daripada mukjizat Alquran.
Beberapa hadits yang sahih telah diriwayatkan oleh sahabat-sahabat Nabi Muhammad SAW bahwa Rasulullah SAW pernah menunjukkan mukjizat yang aneh-aneh dan ganjil, misalnya keluar air yang diminum oleh 1.200 orang dari dalam ember timba yang kecil di Hudaibiyah. Hujan lebat yang hanya turun di sekitar kemah tentara saja dan tidak turun di tempat lain.
Sehingga semua tentara dapat menampung air, yang banyak tentaranya 30.000 orang dalam perjalanan ke peperangan Tabuk. Selain itu ada beberapa mukjizat yang lainnya.
View this post on Instagram