Jumat 28 Mar 2025 05:43 WIB

Adab Takbiran saat Malam Idul Fitri, di Masjid atau di Luar Masjid?

Perhatikan adab saat malam takbiran Idul fitri.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Anak-anak menabuh bedug saat malam takbiran menyambut Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah di kawasan Tanah Baru, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (9/4/2024). Pasca Pemerintah menetapkan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijrah jatuh pada Rabu (10/4/2024), sejumlah warga mulai merayakan malam takbiran dengan menabuh bedug sebagai tanda menyambut 1 Syawal 1445 Hijriah.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Anak-anak menabuh bedug saat malam takbiran menyambut Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah di kawasan Tanah Baru, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (9/4/2024). Pasca Pemerintah menetapkan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijrah jatuh pada Rabu (10/4/2024), sejumlah warga mulai merayakan malam takbiran dengan menabuh bedug sebagai tanda menyambut 1 Syawal 1445 Hijriah.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR --Pada malam Idul Fitri atau hari terakhir Ramadhan, umat Islam akan mengumandangkan takbir di masjid dan bahkan melakukan takbir keliling. Namun, dalam melantunkan takbir, umat Islam perlu memperhatikan adab-adabnya.

Waktu takbiran pada saat Idul Fitri dimulai sejak 1 Syawal ba'da Maghrib sampai selesai sholat Idul Fitri. Allah SWT berfirman, 

Baca Juga

وَلِتُکۡمِلُوا الۡعِدَّةَ وَلِتُکَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰٮكُمۡ وَلَعَلَّکُمۡ تَشۡكُرُوۡنَ

“…Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya (puasa) dan hendaklah kamu mengagungkan Allah (bertakbir) atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu.” (Qs Al Baqarah: 185).

Ayat ini menjelaskan bahwasanya ketika orang sudah selesai menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan, maka disyariatkan untuk mengagungkan Allah dengan bertakbir.

Takbiran Idul Fitri dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Artinya, tidak harus di masjid.

Sangat dianjurkan untuk memperbanyak takbir ketika menuju lapangan. Karena ini merupakan kebiasaan Nabi SAW dan para sahabat. 

Berikut di antara dalilnya:

"Nabi SAW keluar rumah menuju lapangan kemudian beliau bertakbir hingga tiba di lapangan. Beliau tetap bertakbir sampai sholat selesai. Setelah menyelesaikan shalat, beliau menghentikan takbir". (HR Ibn Abi Syaibah dalam Al Mushannaf)

Di antara adab dalam mengumandangkan takbir adalah sebagai berikut:

1. Ikhlas untuk Allah.

2. Membaca bacaan takbir harus dengan lafadz bahasa Arab. Tidak diperbolehkan kumandang takbir dengan bahasa terjemahan.

3. Menghadirkan kekhusyukan dalam mengumandangkan takbir.

4. Disunnahkan untuk mengeraskan suara ketika takbir bagi laki-laki. Bagi perempuan cukup sampai didengarkan oleh diri sendiri.

5. Melantunkan takbir tidak boleh seperti mendendangkan lagu.

6. Lebih dianjurkan untuk bertakbir dalam kondisi telah bersuci. Namun jika tidak dalam kondisi thoharoh tidak mengapa.

7. Lebih dianjurkan untuk memperbanyak takbir secara sendiri-sendiri. Diperbolehkan pula untuk bertakbir secara berjamaah.

 

 

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement