Rabu 26 Mar 2025 11:50 WIB

Pesan Terakhir Jurnalis Aljazeera yang Dibunuh Israel: Jangan Berhenti Bicarakan Gaza

Hussam Shabat dibunuh oleh Israel.

Hussam Shabat dibunuh oleh Israel.
Foto: Dok Istimewa
Hussam Shabat dibunuh oleh Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA— Selama perang yang sedang berlangsung di Gaza, reporter Aljazeera, Hussam Shabat, adalah suara yang kuat, menceritakan penderitaan rakyatnya di saat-saat berbahaya, mengarahkan kameranya ke arah apa yang coba disembunyikan oleh Israel.

Seorang pemuda yang masih berusia muda, dia memilih untuk berada di garis depan kancah media, mendokumentasikan setiap momen penembakan dan setiap tetes darah, untuk mengungkapkan kepada dunia tentang apa yang sedang dialami oleh Gaza.

Baca Juga

Sebelum kematiannya, dia meninggalkan sebuah surat wasiat yang beredar luas di jaringan media sosial, di mana dia dengan jelas meminta untuk terus meliput penderitaan orang-orang di Jalur Gaza, dengan menulis:

"Jika Anda membaca ini, itu berarti saya telah terbunuh, kemungkinan besar menjadi sasaran pasukan pendudukan Israel. Selama 18 bulan terakhir, saya telah mengabdikan setiap saat dalam hidup saya untuk rakyat saya, mendokumentasikan kengerian di Gaza utara dari menit ke menit, bertekad untuk menunjukkan kepada dunia kebenaran yang mereka coba kubur."

"Saya tidur di trotoar, di sekolah, di tenda, di mana pun saya bisa, setiap hari adalah pertempuran untuk bertahan hidup, saya menahan lapar selama berbulan-bulan, namun saya tidak pernah meninggalkan orang-orang saya, dan sekarang, akhirnya, saya beristirahat, sesuatu yang belum pernah saya alami selama 18 bulan terakhir."

BACA JUGA: Berkat Kecerdasan Ilmuwan Iran, Program Nuklir tak Dapat Diserang atau Dibom Sekalipun

Dalam surat wasiatnya, dia meminta, "Saya meminta kepada kalian sekarang: Jangan berhenti berbicara tentang Gaza, jangan biarkan dunia memalingkan matanya darinya, teruslah berjuang, terus ceritakan kisah kami, sampai Palestina merdeka." Ia menutup surat wasiatnya dengan menandatanganinya: "Untuk terakhir kalinya, Hussam Shabat, dari Gaza Utara."

Masalah waktu

Lahir pada 10 Oktober 2001 di Kota Beit Hanoun, Jalur Gaza utara, Hussam Shabat dibesarkan dalam keluarga yang mapan dan belajar jurnalisme di University College of Applied Sciences di Gaza.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement