Senin 24 Mar 2025 10:08 WIB

Mata Uang Terlemah Negara-Negara Islam di Hadapan Dolar AS pada 2025, Rupiah Masuk?

Rendahnya nilai tukar mata uang terhadap dolar dipengaruhi sejumlah faktor.

Petugas menunjukan uang pecahan Rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta.
Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja
Petugas menunjukan uang pecahan Rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Mata uang lemah dapat didefinisikan sebagai mata uang yang nilainya rendah atau menurun dibandingkan dengan mata uang lainnya.

Mata uang yang kuat adalah indikator kekuatan atau kelemahan ekonomi suatu negara. Mata uang yang kuat dan stabil biasanya merupakan tanda ekonomi yang solid yang berkinerja baik secara global.

Baca Juga

Namun, ketika mata uang lemah, hal ini mengindikasikan masalah ekonomi yang serius, yang berdampak negatif pada perdagangan, investasi, dan bahkan kehidupan sehari-hari masyarakat, menurut The USA Leaders.

Menurut Wise, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan devaluasi mata uang suatu negara, yang dapat diringkas sebagai berikut:

1. Intervensi bank sentral

2. Meningkatnya impor

3. Berkurangnya pendapatan ekspor

4. Meningkatnya inflasi dan kenaikan harga

5. Pengangguran yang meluas

6. Perang dan ketidakstabilan politik

photo
Petugas menunjukan uang dollar AS di Money Changer, Jakarta, Rabu (17/4/2024). (Republika/Thoudy Badai)

Berikut ini sejumlah mata uang negara-negara Islam terlemah di dunia menurut sejumlah platform khusus seperti Forbes, USA Leaders, XA.com, dan Wise, serta berdasarkan nilai tukar masing-masing mata uang ini dibandingkan dengan dolar AS pada saat artikel ini ditulis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement